Disertasi
Multidimensional Energy Poverty: Measurement, Determinants and It's Impact on Education Outcomes and Health Status
Studi ini memberikan analisis komprehensif mengenai kemiskinan energi multidimensi rumah tangga di Indonesia dengan mengestimasi insiden, intensitas, dekomposisi dan memeriksa determinan, serta dampaknya terhadap hasil pendidikan dan status kesehatan anggota rumah tangga, sekaligus perubahan antar waktu. Studi ini mengukur kemiskinan energi multidimensi rumah tangga secara holistik dengan mempertimbangkan dimensi ketersediaan, aksesibilitas, keterjangkauan, konsumsi, dan berbagai penggunaan layanan energi modern melalui kepemilikan peralatan rumah tangga dengan menggunakan indikator moneter dan non-moneter. Studi ini mendekomposisi dan memeriksa determinan MEP menurut karakteristik sosial-ekonomi, dan demografi kepala rumah tangga (KRT), serta geografis tempat tinggal dari data hasil pencocokan Susenas dan Podes tahun 2014 dan 2018 di Indonesia. Studi ini melakukan uji redundansi dalam pemilihan indikator; membandingkan lima indikator keterjangkauan tunggal; uji robustness dengan membandingkan tiga skema pembobotan dengan pendekatan normatif, berbasis frekuensi, dan teknik statistik, serta uji sensitivitas menggunakan tiga alternatif ambang batas deprivasi dan mengkategorikan rumah tangga rentan, sedang, dan sangat miskin energi. Hasilnya menemukan bahwa skema pembobotan frekuensi memberikan 'MEPI terkecil dan terkuat', dibandingkan dengan bobot sama dan bobot PCA. Indikator keterjangkauan LI-HC adalah yang paling robust. Hasil estimasi menyimpulkan bahwa kejadian MEP rumah tangga Indonesia tergolong rendah dan cenderung menurun, dengan akses yang tidak memadai ke bahan bakar memasak modern menjadi penyebab utama. Namun, intensitasnya masih tinggi. Rata-rata, rumah tangga miskin energi multidimensi kekurangan sekitar 55% hingga 60% dari semua indikator tertimbang. Studi ini menunjukkan perbedaan mencolok dalam kemiskinan energi menurut jenis kelamin, tingkat pendidikan, bidang usaha, dan status pekerjaan KRT, serta menurut lokasi geografis dan pulau tempat tinggal. Studi ini juga menemukan bahwa kemiskinan energi multidimensi berhubungan dengan rendahnya rata-rata lama sekolah anak dan tingginya tingkat morbiditas rumah tangga. Studi ini menekankan bahwa kebijakan yang mendorong ketersediaan dan keterjangkauan bahan bakar memasak yang bersih untuk dapat diakses dan dikonsumsi, serta kebijakan untuk meningkatkan kapasitas sosial-ekonomi rumah tangga atau kelompok masyarakat rawan miskin energi secara tepat sasaran dengan mempertimbangkan karakteristik sosial-ekonomi dan demografi rumah tangga, serta karakteristik geografis tempat tinggal.
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
D 619 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok: Program Studi Pascasarjana Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia 2025 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Health Education Monetary Determinants Impact Evaluation Decomposition Multidimensional Energy Poverty Non-monetary |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | NONE |
Deskripsi Fisik | xxv, 234 p. : il. ; 30 cm. |
Info Detail Spesifik | Disertasi |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |