Text
Prospek modal ventura sebagai alternatif pembiayaan bagi industri kecil dan menengah diajukan oleh Larasati Sedyaningsih
Secara resmi industri modal ventura diperkenalkan di Indonesia sejak akhir tahun 1988 sebagai bagian dari lembaga pembiayaan. Kebijakan menggiatkan lembaga pembiayaan non bank merupakan salah satu usaha pemerintah untuk mengatasi kekurangan dana dalam pembangunan yang selama ini porsi terbesarnya dipenuhi dari perbankan. Lembaga pembiayaan nonbank tidak diperkenankan memobilisasikan dana masyarakat. Hal ini berbeda dengan lembaga perbankan. Bidang usaha yang termasuk dalam lembaga pembiayaan nonbank adalah modal ventura, sewa guna usaha (leasing), perdagangan surat berharga, anjak piutang serta pembiayaan konsumen. Sejak tahun 1988 sampai dengan akhir tahun 1994, Departemen Keuangan telah mengeluarkan izin mendirikan perusahaan pembiayaan sebanyak 66 buah yang terdiri dari 22 perusahaan yang khusus bergerak di bidang modal ventura dan 44 perusahaan multi finance dimana salah satu produknya adalah modal ventura. Namun, sebagian besar perusahaan pembiayaan belum menjalankan operasi modal ventura secara aktif. Pokok masalah yang dihadapi oleh industri kecil dan menengah dalam mengembangkan usahanya berdasarkan hasil survey Biro Pusat Statistik adalah kesulitan modal (35,1;), kesulitan pemasaran (25,9;), kesulitan persaingan(l6.1;), kesulitan bahan baku (15,5;), kesulitan dalam keahlian teknik produksi (3.4;), dan kesulitan keahlian dalam pengelolaan (3.4;). Kesulitan modal umumnya dipecahkan dengan kredit dari perbankan. Masalahnya, kredit perbankan membutuhkan jaminan berupa agunan yang kemungkinan besar tidak dimiliki oleh industri kecil dan menengah. Maka pembiayaan dari perusahaan modal ventura yang tidak memasyarakatkan agunan merupakan alternatif yang baik sekali bagi industri kecil maupun menengah. Analisa dilakukan secara kualitatif berdasarkan data yang didapatkan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Untuk studi kasus kami memilih salah satu perusahaan modal ventura yang telah cukup lama beroperasi dan paling tua yakni PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia. Kesulitan yang dihadapi oleh perusahaan kecil dan menengah adalah belum adanya laporan usaha yang lengkap dan transparan, sehingga penilaian kinerja perusahaan tidak jelas. Selain ini, modal ventura di Indonesia juga menghadapi kendala akan kurangnya tenaga ahli yang berpengalaman di bidang ini. Akibatnya perusahaan modal ventura menetapkan kriteria yang sangat tinggi bagi pemilihan pasangan usaha. Walaupun alternatif pembiayaan lainnya cukup beragam, tetapi mereka secara sehat. Antara alternatif yang satu dengan yang lainnya dapat saling melengkapi karena karakteristik masing-masing bentuk pembiayaan berbeda di mana masing-masing memliki kelebihan dan kekurangan yang dapat saling melengkapi. Untuk menggiatkan industri modal ventura sebaiknya pemerintah membuat aturan main yang lebih komprehensif dan bekerja sama dengan pihak swasta. Mengingat alternatif pembiayaan ini lebih dapat sipergunakan oleh perusahaan kecil dan menengah dibandingkan pembiayaan dari lembaga perbankan yang membutuhkan agunan sebagai jaminan. Diharapkan dengan menguatkannya industri kecil dan menengah di Indonesia, strukturperekonomian menjadi lebih baik, merata dan kokoh.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 014/95 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen., 1995 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Theses Industries Venture capital Funds |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | ix, 80 p. bagan 29 cm. |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |