Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
UNIVERSITAS INDONESIA
ASOSIASI ANTARA BIAYA
PERUMAHAN DAN FERTILITAS DI
INDONESIA BERDASARKAN STATUS
KEPEMILIKAN RUMAH
SKRIPSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2025
Request Access

Skripsi

Asosiasi Antara Biaya Perumahan dan Fertilitas di Indonesia Berdasarkan Status Kepemilikan Rumah

The Association Between Housing Costs and Fertility Based on Homeownership Status in Indonesia

Patricia Nadine Putri Kristianto - ; Omas Bulan Samosir (Pembimbing/Promotor) - ; Sugiharso Safuan (Penguji) - ; Paksi C.K. Walandouw (Penguji) - ;

Dalam kerangka Theory of Planned Behavior, tingginya biaya perumahan dapat menurunkan perceived behavioral control individu, yaitu persepsi mereka terhadap kemampuan dalam mengelola sumber daya finansial yang dibutuhkan untuk membuat dan menjalankan keputusan terkait fertilitas. Namun, melalui konsep efek kekayaan (weatlh effect) dan efek biaya (cost effect), hubungan antara biaya perumahan dan fertilitas dapat berbeda tergantung pada status kepemilikan rumah. Pemahaman terhadap hubungan ini sangat penting bagi pembuat kebijakan, terutama di Indonesia, yang tengah menghadapi tantangan penurunan fertilitas dan penuaan penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asosiasi antara biaya perumahan dan fertilitas di Indonesia, serta menguji apakah asosiasi tersebut berbeda antara pemilik dan penyewa rumah. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019, dengan unit analisis berupa perempuan berusia 35–49 tahun yang berstatus menikah dan tinggal di rumah tangga dengan status rumah milik sendiri atau sewa. Biaya perumahan diproksi melalui nilai sewa rumah, sedangkan fertilitas diproksi melalui jumlah anak lahir hidup yang tinggal dalam rumah tangga. Estimasi model dilakukan menggunakan analisis regresi Poisson yang diterapkan juga pada subsampel pemilik dan penyewa rumah secara terpisah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, setelah dikontrol oleh variabel sosial, ekonomi, dan demografi, jumlah anak lahir hidup yang lebih kecil secara statistik berasosiasi signifikan dengan biaya perumahan yang lebih tinggi. Pola ini secara konsisten muncul pada kelompok pemilik maupun penyewa rumah. Temuan ini menunjukkan bahwa dalam konteks Indonesia, cost effect lebih dominan dibandingkan wealth effect, mengindikasikan bahwa persepsi terhadap kendala finansial seperti biaya perumahan dapat menurunkan perceived behavioral control dalam pengambilan keputusan fertilitas. Selain itu, variabel kontrol lainnya juga menunjukkan pengaruh signifikan, di mana jumlah anak lahir hidup yang lebih kecil berasosiasi secara statistik dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, bekerja, usia menikah pertama yang lebih tua, tidak memiliki asuransi kesehatan, serta tinggal di daerah perkotaan.


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
S 15525PSB lt.2 - Karya Akhir1
PenerbitDepok: Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia 2025
Edisi-
SubjekFertility
Housing prices
Homeownership
Housing Costs
ISBN/ISSN-
KlasifikasiNONE
Deskripsi Fisikxiii, 79 p. : il. ; 30 cm.
Info Detail SpesifikSkripsi
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?