Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
UNIVERSITAS INDONESIA
KETERGANTUNGAN SPASIAL DAN
DINAMIKA INFLASI PANGAN:
STUDI KASUS DI INDONESIA
TESIS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2025
Request Access

Tesis

Ketergantungan Spasial dan Dinamika Inflasi Pangan: Studi Kasus di Indonesia

Spatial Dependence and the Dynamics of Food Inflation: A Case Study in Indonesia

Afriani Niana Danus - ; Khoirunurrofik (Pembimbing/Promotor) - ; Muhammad Halley Yudhistira (Penguji) - ; Rus'an Nasrudin (Penguji) - ;

Penelitian ini mengkaji determinan inflasi bahan makanan di Indonesia, secara spasial dan temporal, dengan menggunakan data inflasi 90 kota selama periode 2020–2023. Melalui pendekatan Spatial Durbin Model (SDM) dan Dynamic Spatial Durbin Model (DSDM), penelitian ini menemukan bahwa inflasi pangan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal wilayah, melainkan juga oleh keterkaitan spasial antarwilayah dan persistensi harga dari waktu ke waktu. Komoditas strategis seperti beras, bawang merah, dan cabai rawit menunjukkan autokorelasi spasial positif dan efek limpahan (spillover effect) yang signifikan, menegaskan integrasi pasar pangan Indonesia secara spasial. Persistensi inflasi juga teridentifikasi, di mana tekanan harga dari periode sebelumnya cenderung berlanjut ke periode berikutnya. Menariknya, kenaikan harga di wilayah tetangga pada periode sebelumnya justru cenderung menurunkan harga di wilayah sendiri, mengindikasikan mekanisme penyeimbang regional yang dipicu oleh respons cepat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Faktor-faktor lokal seperti pendapatan dan jumlah penduduk secara positif memengaruhi inflasi, sementara infrastruktur seperti pelabuhan, jalan tol, dan program Tol Laut cenderung menekan harga, meskipun terdapat anomali efek penyedotan pasokan (suction effect) di wilayah luar Jawa. Perbedaan struktural antarwilayah juga memengaruhi sensitivitas inflasi; Jawa cenderung lebih stabil dibandingkan luar Jawa. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa pembentukan harga pangan sangat dipengaruhi oleh keterkaitan spasial, persistensi harga, serta perbedaan kapasitas infrastruktur dan ekonomi antarwilayah. Oleh karena itu, rekomendasi kebijakan menekankan pendekatan berbasis wilayah (place-based approach) yang adaptif, terkoordinasi secara spasial, dan mempertimbangkan interdependensi antarwilayah untuk mencapai stabilitas harga pangan dan ketahanan pangan nasional.


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
T 134/25PSB lt.2 - Karya Akhir1
PenerbitDepok: Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia 2025
Edisi-
SubjekSpillover effect
Food Inflation
Spatial autocorrelation
Dynamic Spatial Durbin Model (DSDM)
Regional Inflation Control Team (TPID)
ISBN/ISSN-
KlasifikasiNONE
Deskripsi Fisikxi, 81 p. : il. ; 30 cm.
Info Detail SpesifikTesis
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?