Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS PENGARUH RISIKO
IKLIM TERHADAP KEPUTUSAN
UTANG PERUSAHAAN DI ASIA
TESIS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2025
Request Access

Tesis

Analisis Pengaruh Risiko Iklim terhadap Keputusan Utang Perusahaan di Asia

Analysis of the Impact of Climate Risk on Corporate Debt Decisions in Asia

Zaafri Ananto Husodo (Pembimbing/Promotor) - ; Irwan Adi Ekaputra (Penguji) - ; Zuliani Dalimunthe (Penguji) - ; Haruningtyastuti, Cella - ;

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh risiko iklim fisik dan risiko iklim transisi terhadap keputusan utang bank perusahaan yang diukur dengan rasio leverage (total utang bank terhadap total aset dan total utang terhadap total aset). Objek penelitian mencakup 730 perusahaan manufaktur di 10 negara Asia selama periode 2018 – 2023. Risiko iklim diukur menggunakan indeks berbasis teks yang disediakan oleh Ecomomic Policy Uncertainty yang terdiri dari Physical Risk Index (PIG) dan Transition Risk Index (TIG) untuk risiko iklim tingkat global. Selain menggunakan data risiko iklim tingkat global, penelitian ini juga menggunakan data spesifik per negara. Penelitian ini menggunakan metode regresi data panel fixed effects untuk data risiko iklim spesifik per negara dan pooled OLS untuk data risiko iklim global. Penelitian ini menemukan bahwa risiko iklim fisik global (PIG) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap utang bank, namun secara konsisten berpengaruh positif dan signifikan terhadap total utang, yang menunjukkan bahwa perusahaan merespons tekanan iklim global melalui restrukturisasi utang secara menyeluruh, tidak terbatas pada sektor perbankan. Sebaliknya, risiko iklim fisik per negara (PIC) menunjukkan hasil yang lebih bervariasi. Meskipun tidak signifikan terhadap utang bank, PIC memiliki pengaruh berbeda terhadap total utang antarnegara. Perusahaan di Cina cenderung meningkatkan leverage ketika menghadapi peningkatan risiko iklim lokal, sedangkan perusahaan di negara non-Cina justru menurunkan tingkat leverage mereka. Perbedaan ini mencerminkan adanya dukungan kebijakan fiskal dan struktur pembiayaan yang tidak seragam di antara negara-negara Asia. Risiko iklim transisi global (TIG) menunjukkan pengaruh positif signifikan terhadap kedua indikator leverage, yang menunjukkan bahwa proses transisi menuju ekonomi rendah karbon mendorong peningkatan kebutuhan dana eksternal perusahaan. Sebaliknya, risiko iklim transisi per negara (P_TICA) memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap utang bank maupun total, mencerminkan bahwa ketidakpastian iklim domestik mengurangi akses pembiayaan. Selain itu, retained earnings per total aset (RETA) secara konsisten berpengaruh negatif signifikan terhadap leverage, mendukung teori pecking order yang menyatakan bahwa perusahaan cenderung menggunakan sumber pembiayaan internal terlebih dahulu sebelum beralih ke utang. Ukuran (SIZE) dan usia perusahaan (AGE) juga ditemukan berpengaruh positif terhadap struktur utang, menegaskan bahwa perusahaan yang lebih besar dan mapan memiliki akses yang lebih luas terhadap pembiayaan eksternal.


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
T 199/25PSB lt.2 - Karya Akhir1
PenerbitDepok: Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia 2025
Edisi-
SubjekAsia
Leverage
Manufacturing companies
Panel data
physical climate risk
transition climate risk
ISBN/ISSN-
KlasifikasiNONE
Deskripsi Fisikxiv, 76 p. : il. ; 30 cm
Info Detail SpesifikTesis
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?