Tesis
Analysis of Direct Aid Program and Price Subsidy Policy of Seeds on Rice Productivity
Pertanian padi memegang peranan strategis dalam ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi nasional Indonesia. Dalam upaya meningkatkan produktivitas petani dan mengurangi beban biaya produksi, pemerintah telah mengimplementasikan dua jenis subsidi benih, yaitu bantuan langsung benih (BLBU) dan subsidi harga. Namun, efektivitas kedua skema tersebut dalam meningkatkan hasil produksi padi masih belum jelas dan perlu dikaji lebih lanjut secara empiris. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak kedua skema subsidi terhadap produktivitas lahan padi rumah tangga, serta mengidentifikasi faktor-faktor sosial, ekonomi, teknis, dan kelembagaan yang memengaruhi efektivitas subsidi. Data yang digunakan berasal dari Survei Ongkos Usaha Tanaman Pangan 2017 (SOUT2017) yang mencakup 152.847 rumah tangga petani di seluruh Indonesia. Untuk mengatasi potensi bias seleksi dalam penerimaan subsidi, penelitian ini menggunakan pendekatan Heckman two-step. Model seleksi tahap pertama menggunakan regresi probit untuk mengestimasi probabilitas petani menerima subsidi berdasarkan karakteristik sosial-ekonomi, sementara tahap kedua menggunakan regresi linear untuk mengestimasi pengaruh subsidi terhadap produktivitas. Hasil estimasi menunjukkan bahwa subsidi harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas padi, sedangkan bantuan langsung benih justru menunjukkan dampak negatif yang signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa petani penerima bantuan langsung cenderung kurang efisien atau mengalami ketergantungan terhadap bantuan pemerintah. Sebaliknya, mekanisme subsidi harga mendorong adanya seleksi alami di mana petani yang memiliki kapasitas lebih tinggi secara teknis dan ekonomi lebih mampu memanfaatkan bantuan untuk meningkatkan produksi. Selain jenis subsidi, sejumlah faktor kontrol juga terbukti signifikan terhadap produktivitas. Pendidikan dan usia petani berpengaruh positif, menunjukkan bahwa pengalaman dan kemampuan adaptasi terhadap teknologi sangat penting. Penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan), penyuluhan, dan pengendalian hama juga berkontribusi positif. Sementara itu, jumlah anggota rumah tangga memiliki efek negatif terhadap produktivitas, yang kemungkinan disebabkan oleh pembagian sumber daya dan beban konsumsi yang lebih tinggi. Implikasi kebijakan dari temuan ini adalah bahwa bantuan benih sebaiknya tidak diberikan secara seragam, melainkan disesuaikan dengan kapasitas petani. Pendekatan berbasis subsidi harga disertai program pelatihan, penyuluhan, dan mekanisasi lebih efektif mendorong produktivitas berkelanjutan. Pemerintah juga perlu memperkuat fungsi kelompok tani sebagai saluran distribusi bantuan dan memperbaiki targeting subsidi agar tidak hanya mengandalkan kriteria administratif, tetapi juga memperhitungkan kapasitas produksi dan kesiapan teknis petani. Pendekatan berbasis data dan evaluasi berkala diperlukan untuk memastikan efektivitas kebijakan dalam mendorong transformasi sektor pertanian.
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 160/25 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok: Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia 2025 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Agricultural policy Rice Productivity Direct aid Price subsidies Heckman two-step |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | NONE |
Deskripsi Fisik | xiii, 84 p. : il. ; 30 cm. |
Info Detail Spesifik | Tesis |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |