Skripsi
The Impact of Sanitary and Phytosanitary (SPS) on Indonesia’s Agricultural Imports
Ketahanan pangan Indonesia masih bergantung pada suplai impor karena produksi domestik kerap tidak mencukupi kebutuhan nasional. Akan tetapi, aktivitas perdagangan seringkali terhambat oleh regulasi tarif dan juga non-tarif yang ditetapkan. Non-tariff measures (NTMs), khususnya sanitary and phytosanitary (SPS), berperan ganda sebagai pelindung konsumen sekaligus potensi hambatan perdagangan. Penelitian ini mengevaluasi dampak SPS terhadap impor agrikultur Indonesia, termasuk komoditas pangan strategisnya, pada periode 2010–2021. Dengan memakai pendekatan model gravitasi dan estimator Poisson Pseudo-Maximum Likelihood (PPML), studi ini mengukur intensitas dampak SPS melalui dua indikator kuantitatif yaitu Coverage Ratio dan Frequency Index yang dihitung di tingkat HS 4-digit untuk 15 negara eksportir utama. Hasilnya ditemukan bahwa SPS mengurangi impor agrikultur Indonesia khususnya pada komoditas pangan strategis Indonesia
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
S 15840 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok: Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia 2025 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Agriculture Import coverage ratio Frequency Index Sanitary and Phytosanitary (SPS) Poisson Pseudo Maximum Likelihood (PPML) |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | NONE |
Deskripsi Fisik | x, 70 p. : il. ; 30 cm. |
Info Detail Spesifik | Skripsi |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |