Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
UNIVERSITAS INDONESIA
DO POPULIST LEADERS IMPROVE
THE SUBJECTIVE WELL-BEING OF
THE PEOPLE IN THE MEDIUM
TERM? EVIDENCE FROM
JOKOWI’S 2012 GUBE...
SKRIPSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2025
Request Access

Skripsi

Do Populist Leaders Improve the Subjective Well-being of the People in the Medium Term? Evidence from Jokowi’s 2012 Gubernatorial Victory in Jakarta

Apakah Pemimpin Populis Meningkatkan Kesejahteraan Subjektif pada Jangka Menengah? Studi Kasus Kemenangan Jokowi pada Pilkada DKI Jakarta 2012

Izza Maulana Rizqi - ; Chaikal Nuryakin (Penguji) - ; Rus'an Nasrudin (Penguji) - ; Jahen Fachrul Rezki (Pembimbing/Promotor) - ;

Studi ini meneliti dampak dari kepemimpinan populis terhadap kesejahteraan subjektif menggunakan kasus unik kemenangan populis Jokowi pada Pilkada DKI Jakarta 2012. Kami menggunakan persentase suara daerah tetangga (persentase suara PDIP dan Gerindra di daerah tetangga Jakarta) sebagai variabel instrumental untuk mengatasi masalah endogenitas pada persentase suara Jokowi-Basuki. Hasil menunjukkan bahwa kenaikan persentase suara Jokowi-Basuki sebanyak 1 poin persentase mengakibatkan peningkatan pada status kesehatan terkini, aspirasi standar kehidupan, dan aspirasi kondisi ekonomi. Efek ini tetap signifikan secara statistik dalam dua tahun setelah Pilkada DKI 2012, seperti yang diukur dalam survei IFLS5. Peningkatan pada status kesehatan terkini dimediasi oleh program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Secara khusus, KJS tidak memiliki batasan pendapatan sehingga memberikan manfaat yang signifikan, terutama bagi kelompok berpenghasilan tinggi (seperti hasil analisis sub-sampel) yang tidak terbiasa mendapatkan bantuan pemerintah. Sementara itu, peningkatan pada standar hidup dan kondisi ekonomi yang diharapkan tampaknya terkait dengan kepuasan publik yang lebih luas setelah kemenangan Jokowi dalam pemilihan presiden 2014. Analisis sub-sampel menunjukkan bahwa asosiasi positif dengan standar hidup yang diharapkan paling kuat ditemukan pada kelompok berpenghasilan rendah, kemungkinan besar sebagai dampak dari kebijakan pro-kelompok miskin. Selain analisis cross-sectional, studi ini juga melakukan analisis tambahan menggunakan data panel dan pendekatan diferensial dengan IFLS4 dan IFLS5. Hasilnya menunjukkan bahwa pengaruh kepemimpinan populis Jokowi-Basuki tidak cukup besar untuk secara signifikan mengubah kesejahteraan subjektif dalam jangka panjang, khususnya dalam rentang waktu tujuh tahun antara IFLS4 dan IFLS5. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menegaskan adanya pengaruh kepemimpinan populis dalam jangka menengah terhadap kesejahteraan subjektif yang didorong oleh intervensi kebijakan ataupun perubahan aspirasi publik.


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
S 15842PSB lt.2 - Karya Akhir1
PenerbitDepok: Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia 2025
Edisi-
SubjekIFLS
Populism
Jokowi
Subjective Well-being
ISBN/ISSN-
KlasifikasiNONE
Deskripsi Fisikxiv, 85 p. : il. ; 30 cm.
Info Detail SpesifikSkripsi
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?