Skripsi
The Effect of Father Loss Due to Divorce or Death on the Intensity of Children's Working Hours in Indonesia
Fenomena anak bekerja masih banyak ditemukan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Dalam banyak kasus, keputusan anak untuk bekerja bukan diambil oleh anak itu sendiri, melainkan dipengaruhi oleh orang tua atau wali sebagai respons terhadap tekanan ekonomi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kehilangan ayah akibat perceraian atau kematian terhadap intensitas jam kerja anak di Indonesia. Dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2014, analisis dilakukan menggunakan model Tobit untuk menangani data jam kerja yang terpotong pada nol (censored). Untuk menggambarkan penawaran jam kerja anak, model ini juga menyertakan variabel upah per jam yang diprediksi dengan prosedur estimasi yang mengontrol kemungkinan terjadi bias seleksi dari anak yang bekerja untuk upah dan mempertimbangkan error prediksi dalam imputasi upah anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang kehilangan ayah cenderung memiliki durasi kerja sekitar 12,48% lebih panjang, atau setara dengan 49 menit per minggu, dibandingkan anak-anak yang masih memiliki ayah. Pada rumah tangga yang kehilangan ayah, kerentanan terhadap kenaikan jam kerja lebih tinggi, khususnya bagi anak perempuan, anak yang tidak bersekolah, atau anak yang berasal dari kelompok aset rendah.
| Call Number | Location | Available |
|---|---|---|
| S 15907 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
| Penerbit | Depok: Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia 2025 |
|---|---|
| Edisi | - |
| Subjek | Working Hours Child labor Tobit model Father Loss Predicted Wage |
| ISBN/ISSN | - |
| Klasifikasi | NONE |
| Deskripsi Fisik | xi, 72 p. : il. ; 30 cm. |
| Info Detail Spesifik | Skripsi |
| Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
| Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |