Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
UNIVERSITAS INDONESIA
GETTING BY, YET NOT GETTING
AHEAD: SOCIAL CAPITAL AND
DISABILITY EMPLOYMENT IN
INDONESIA
SKRIPSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2025
Request Access

Skripsi

Getting By, Yet Not Getting Ahead: Social Capital and Disability Employment in Indonesia

Bertahan Hidup, Namun Tidak Maju: Modal Sosial dan Pekerjaan pada Penyandang Disabilitas di Indonesia

Muhammad Rafly Fadhly Putra - ; Diahhadi Setyonaluri (Pembimbing/Promotor) - ; Paksi C.K. Walandouw (Penguji) - ; Witri Indriyanti (Penguji) - ;

Penelitian ini menganalisis hubungan antara modal sosial dan ketenagakerjaan penyandang disabilitas di Indonesia, dengan fokus pada peran modal ikatan (bonding capital) dan modal penghubung (bridging capital). Menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2021 dan metode regresi logistik biner pada sampel 9.231 penyandang disabilitas usia kerja, hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi dalam kegiatan modal ikatan (seperti gotong royong internal) dan modal penghubung (seperti organisasi formal dan gotong royong eksternal) secara signifikan meningkatkan probabilitas bekerja. Namun, partisipasi dalam aktivitas modal penghubung masih terbatas, mengindikasikan ketergantungan berlebihan pada modal ikatan dapat menghambat mobilitas sosial. Studi ini juga mengungkap "kerugian ganda" (double disadvantage) pada perempuan penyandang disabilitas, dengan probabilitas bekerja terendah (22,1% untuk disabilitas fisik; 32,0% untuk disabilitas mental). Tingkat keparahan disabilitas menjadi prediktor negatif terkuat (penurunan probabilitas bekerja hingga 41,1 poin persentase untuk disabilitas 3+ domain), sementara tinggal di wilayah perkotaan berkorelasi negatif dengan ketenagakerjaan. Pendidikan tinggi meningkatkan probabilitas bekerja, tetapi pendidikan menengah (SMA/Sederajat) justru mengurangi peluang kerja pada kelompok tertentu, mencerminkan ketidaksesuaian kredensial (credential mismatch) di pasar kerja informal. Implikasi kebijakan menekankan perlunya intervensi terarah untuk memperkuat modal penghubung, mengakomodasi disabilitas berat, dan mengatasi hambatan berbasis gender serta geografis


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
S 15971PSB lt.2 - Karya Akhir1
PenerbitDepok: Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia 2025
Edisi-
SubjekDisability employment
Bonding capital
Bridging capital
ISBN/ISSN-
KlasifikasiNONE
Deskripsi Fisikxii, 55 p. : il. ; 30 cm.
Info Detail SpesifikSkripsi
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?