Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
UNIVERSITAS INDONESIA
FAKTOR EKONOMI DAN
POPULARITAS PRESIDEN: STUDI
KASUS INDONESIA DI ERA
DEMOKRASI LANGSUNG
SKRIPSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2025
Request Access

Skripsi

Faktor Ekonomi dan Popularitas Presiden: Studi Kasus Indonesia di Era Demokrasi Langsung

Economic Factors and Presidential Popularity: A Case Study of Indonesia in the Era of Direct Democracy

Moh. Ulul Azmi - ; Berly Martawardaya (Pembimbing/Promotor) - ; Dewi Ratna Sjari M. (Penguji) - ; Suryadi (Penguji) - ;

Penelitian ini menganalisis hubungan antara faktor ekonomi dan popularitas presiden di Indonesia, dengan approval rating sebagai salah satu indikator utama dalam mengukur popularitas presiden di era demokrasi langsung sejak 2004 hingga 2024. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Ordinary Least Squares (OLS) dan Vector Autoregression (VAR), penelitian ini menguji pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat kemiskinan, rasio Gini, harga BBM bersubsidi, serta krisis ekonomi dan peristiwa luar biasa terhadap approval rating presiden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap approval rating, sementara inflasi berdampak negatif signifikan, menandakan bahwa stabilitas ekonomi berperan besar dalam menentukan popularitas presiden. Sementara itu, dampak tingkat kemiskinan dan rasio Gini lebih bervariasi tergantung pada konteks politik dan kebijakan ekonomi yang diterapkan. Dalam beberapa periode, peningkatan kemiskinan dan ketimpangan ekonomi berkorelasi negatif dengan approval rating, tetapi respons kebijakan pemerintah dapat meredam dampak negatif tersebut. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa krisis ekonomi global dan peristiwa luar biasa, seperti subprime mortgage crisis, pandemi COVID-19, pemilu, dan Idul Fitri, berkontribusi terhadap fluktuasi approval rating presiden. Selama subprime mortgage crisis, kebijakan pemerintah meningkatkan kepercayaan publik, tercermin dalam peningkatan approval rating. Sebaliknya, pandemi COVID-19 tidak memiliki dampak signifikan terhadap approval rating, yang menunjukkan bahwa fluktuasi selama pandemi lebih banyak dipengaruhi oleh faktor ekonomi makro. Pemilu dan Idul Fitri ditemukan memiliki dampak positif terhadap approval rating, meskipun efeknya bersifat sementara. Berdasarkan temuan ini, pemerintah disarankan untuk memprioritaskan kebijakan stabilisasi makroekonomi, terutama dalam mengendalikan inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif guna mempertahankan legitimasi politik. Strategi kebijakan yang mempertimbangkan faktor musiman, seperti bantuan sosial menjelang Idul Fitri dan kebijakan ekonomi menjelang pemilu, juga dapat dioptimalkan untuk meningkatkan approval rating secara efektif. Dengan memahami dinamika antara faktor ekonomi, peristiwa luar biasa, dan popularitas presiden, pemerintah dapat merancang kebijakan yang lebih responsif dalam menjaga stabilitas politik dan ekonomi nasional.


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
S 16004PSB lt.2 - Karya Akhir1
PenerbitDepok: Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia 2025
Edisi-
SubjekEconomic factor
Approval rating
Direct democracy
Presidential popularity
ISBN/ISSN-
KlasifikasiNONE
Deskripsi Fisikxvii, 154 p. : il. ; 30 cm.
Info Detail SpesifikSkripsi
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?