Text
Kebijakan alokasi anggaran untuk sektor-sektor dalam bidang infrastruktur ekonomi : analisis model input-output
Infrastruktur menjadi salah satu pilar dari 12 pilar dalam penentuan indeks daya saing global (GCI), dan Indonesia menempati urutan ke 81 dari 140 negara (World Economic Forum, 2015-2016). Kebijakan alokasi anggaran untuk sektor-sektor dalam bidang infrastruktur ekonomi dalam dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang masih jauh lebih kecil dari kebutuhannya sesuai dengan dokumen Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) yang terkait dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, menandakan bahwa Pemerintah Pusat masih kesulitan dalam mendanai pembangunan insfrastruktur ekonomi. Selain itu, kebijakan alokasinya yang berbeda-beda untuk setiap sektor dalam bidang infrastruktur ekonomi juga mengindikasikan kemungkinan dampak yang berbeda-beda terhadap perekonomian. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis permasalahan-permasalahan terkait dengan kebijakan alokasi anggaran untuk infrastruktur ekonomi, khususnya yang dibiayai oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian/Lembaga, menganalisis peranan sektor-sektor dalam bidang infrastruktur, dan memperkirakan dampaknya pada tahun 2015-2019, baik terhadap output, nilai tambah, pendapatan masyarakat maupun penyerapan tenaga kerja. Dengan menggunakan analisa Tabel Input-Output (IO) nasional tahun 2014 yang merupakan hasil updating dengan metode RAS dari Tabel IO nasional tahun 2010, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sektor-sektor dalam bidang infrastruktur ekonomi secara total berkontribusi sebesar 27,5 persen terhadap pembentukan output (terbesar sektor konstruksi gedung), 21,1 persen terhadap nilai tambah bruto (PDB) (terbesar sektor konstruksi gedung), 21,8 persen terhadap pendapatan (terbesar sektor jalan, jembatan, dan pelabuhan), dan 11,1 persen terhadap tenaga kerja (terbesar sektor angkutan jalan raya) dalam perekonomian nasional pada 2014. Sektor ketenagalistrikan, sektor jalan, jembatan dan pelabuhan dan sektor angkutan jalan raya merupakan sektor kunci dalam bidang infrastruktur dalam perekonomian nasional. Berdasarkan besaran nilai penggandanya, kebijakan alokasi anggaran untuk infrastruktur akan optimal dampaknya terhadap output apabila alokasi anggaran dalam bidang infrastruktur diprioritaskan pada sektor ketenagalistrikan, untuk nilai tambah akan optimal bila diprioritaskan pada sektor industri pengilangan gas bumi, dan untuk pendapatan dan tenaga kerja akan optimal bila diprioritaskan untuk angkutan kereta api. Dikarenakan kebijakan alokasi anggaran untuk sektor-sektor dalam bidang infrastruktur yang tidak sesuai dengan prioritas tersebut, maka dampaknya terhadap perekonomian nasional juga tidak optimal.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 163/18 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta Program Studi Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis U., 2018 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Input output analysis Infrastructure Economics Budget allocation |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xvi, 96 p., 10 p. : il. ; 30 cm & lamp. |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |