Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
Image of Slilit sang Kiai

Text

Slilit sang Kiai

Nadjib, Emha Ainun - ;

Islam sering hanya dipandang sebagai potret statis dari himpunan perilaku yang dianggap ideal. Bahkan sering pula ia digunakan hanya sebagai instrumen pembenaran proses-proses sosial, kebudayaan, dan kekuasaan yang dominan. Di sini, Islam berhenti sebagai diskursus pemerdekaan manusia. Islam "direkayasa" untuk berposisi sebagai perangkap yang menghentikan atau memperlambat perkembangan masyarakat.

Emha Ainun Nadjib ingin menolak semua itu. Dalam kumpulan kolom, yang pernah terbit di berbagai media, Emha mencoba menempatkan agama, dalam hal ini Islam, sebagai jalan pemerdekaan. Lewat ini pula manusia dapat menari-nari dengan imajinya sendiri.

Bagi Emha, titik tolak jalan pemerdekaan itu tidak bersandar pertama-tama pada akidah atau syariat. Ia menumpukannya pada kesadaran tentang kemanusiaan dan keadilan. Bentuk kesadaran inilah yang sering Emha temukan tersembunyi dalam nasihat para kiai ndeso yang "mistis" dan nyentrik. Atau terpendam dalam ungkapan-ungkapan rakyat yang populer.


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
899.22132 NAD sPSB lt.1 - B. Penunjang1
PenerbitJakarta: Pustaka Utama Grafiti 1991
Edisi-
SubjekIndonesia
Islam and politics
Islam and literature
Literature and society
ISBN/ISSN9794441783
KlasifikasiNONE
Deskripsi Fisikxv, 243 p. ; 21 cm.
Info Detail Spesifik-
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?