Text
Analisis dynamic condition correlation pada Asean 6 dan fragile five selama periode quantitative easing Amerika Serikat
Kebijakan Quantitative Easing (QE) dijalankan The Fed untuk menggerakan perekonomian Amerika Serikat (AS) yang terpuruk akibat krisis subprime mortgage. Kebijakan QE yang telah tiga kali dilaksanakan sejak 2008, juga dianggap mendorong masuknya investor asing ke emerging markets. Penelitian ini fokus pada korelasi dinamis antara bursa saham AS dengan emerging markets dalam ASEAN 6 dan Fragile Five. Menggunakan metode Dynamic Conditional Correlation, hasil penelitian menunjukan bahwa bursa saham Brazil dan Afrika Selatan merupakan emerging market yang memiliki korelasi terkuat dengan AS. Selain itu, aset saham juga terlihat merupakan jenis investasi yang paling dominan dipilih investor asing di hampir semua emerging markets, kecuali di Thailand dan Filipina saat periode QE1 berjalan.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 211/14 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta Program Studi Magister Manajemen FEUI., 2014 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Share valuation Investment ASEAN Emerging market Quantitative easing Enited States |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xvi, 162 p. : il. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |