Text
Romansa di tempat kerja merupakan fenomena yang niscaya terjadi dan menjadi bagian tak terpisahkan dari dinamika organisasi. Romansa di tempat kerja memiliki dampak ganda: positif dan negatif bagi organisasi. Oleh sebab itu, maka organisasi harus berhati-hati dalam melakukan formulasi kebijakan terkait masalah ini. Banyak literatur menyatakan bahwa dalam pembuatan kebijakan terkait romansa di tempat kerja harus dimulai dari teori keadilan organisasi. Penelitian ini mencoba mengungkapkan kebijakan apakah yang dipersepsikan paling adil dalam merespon romansa di tempat kerja. Metode kuasi eksperimen melalui instrumen skenario digunakan dalam penelitian. Metode ini memungkinkan subjek eksperimen memberikan respon terkait berbagai kombinasi/variasi hubungan romansa di tempat kerja yang didasarkan pada 4 jenis kriteria (jenis hubungan - asal pasangan - dampak hubungan - jenis kebijakan). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kebijakan memberikan konseling dipersepsikan sebagai kebijakan paling adil untuk semua kombinasi/variasi hubungan. Hal ini menunjukkan bahwa respon organisasi terhadap romansa di tempat kerja haruslah kebijakan yang tidak bersifat koersif.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 027/13 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta: Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2013 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Organizational policy Organizational dynamics Romance in the workplace Organizational justice |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xii, 125 p. : diagr. ; 30 cm. |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |