Text
Pengaruh tingkat kompetisi intra industri dan market openness level terhadap tingkat integrasi dari lima pasar modal di ASEAN
Dengan telah terintegrasinya pasar modal ASEAN maka investor global perlu melakukan diversifikasi antar industri dengan pertimbangan tidak relevannya lagi diversifikasi antara negara. Salah satu cara mengukur tingkat integrasi selain memakai teknik kointegrasi adalah dengan korelasi. Penggunaan korelasi ini tidak hanya akan menunjukkan adanya perbedaan tingkat integrasi tetapi juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi determinan tingkat integrasi yang didasarkan dari teori stock market interdependence dari Pretorius (2002). Dari hasil analisis ditemukan adanya perbedaan tingkat integrasi pada jenjang negara dan industri di ASEAN. Temuan ini menunjukkan adanya perbedaan manfaat diversifikasi intemasional antar negara dan industri serta mendukung konsep time-varying integration dari Bekaert and Harvey (1995). Temuan kedua sebagai temuan terpenting studi ini adalah efektivitas indeks entropi Ruefli (1990) sebagai proxy tingkat kompetisi intra industri di bursa efek Singapura. Implikasinya, investor global perlu mempertimbangkan dinamika persaingan antar perusahaan dalam industri di Singapura sebagai faktor risiko industri dalam menetapkan strategi diversifikasi intemasional mereka. Temuan terakhir adalah masih protektifnya bursa efek Malaysia sehingga investor global perlu lebih aktif dalam penetrasi melalui networking dengan local brokerage sesuai saran Dvorak (2005).Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
D 302 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Program Pascasarjana Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2011 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Competition Stock exchange ASEAN Capital market Market integration Inter industry diversification |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xvi, 239 p. : il. ; 30 cm. |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |