Text
Extensible business reporting language : determinants and capital market implications
Extensible Business Reporting Language (XBRL), sebagai sebuah teknologi baru untuk pelaporan keuangan, memperoleh makin banyak dukungan dari otoritas pasar modal di seluruh dunia, termasuk Securities Exchange Commission (SEC) sebagai otoritas pasar modal Amerika Serikat. Penelitian m1 mengidentifikasi karakteristik perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi secara sukarela dalam program XBRL yang ditawarkan oleh SEC, guna mendapatkan gambaran tentang motivasi perusahaan-perusahaan tersebut dalam mengadopsi XBRL. Selain itu, penelitian ini juga menguji dampak adopsi XBRL, baik adopsi sukarela maupun adopsi wajib, terhadap pasar modal. Secara khusus, yang diuji adalah dampak adopsi XBRL pada asimetri informasi (information asymmetry), jumlah analis yang mengikuti perusahaan (number of analysts following), dan biaya modal ekuitas (cost of equity capita[). Penelitian ini menyimpulkan bahwa adopsi XBRL secara sukarela merupakan cara perusahaan untuk memberikan sinyal atas keunggulan perusahaan dalam hal kualitas pengungkapan dan inovasi teknologi informasi. Perusahaan yang mengadopsi XBRL secara sukarela memiliki karakteristik sebagai perusahaan yang berada dalam industri teknologi informasi, menghadapi tekanan yang lebih lebih besar untuk mengadopsi XBRL, dan diikuti oleh lebih sedikit analis. Hasil ini mengindikasikan bahwa adopsi XBRL merupakan cara perusahaan untuk mengikuti praktek dalam industri dan menarik lebih banyak perhatian analis. Selain itu, perusahaan yang mengadopsi XBRL secara sukarela memiliki ukuran yang lebih besar, serta memiliki solvabilitas dan profitabilitas yang lebih baik, yang mencerminkan kemampuan finansial perusahaan-perusahaan tersebut untuk mendanai investasi dalam teknologi XBRL. Dalam hal dampak adopsi XBRL, penelitian ini mendapati bahwa adopsi XBRL secara sukarela tidak berdampak pada asimetri informasi dan jumlah anal is yang mengikuti perusahaan. Namun demikian, adopsi XBRL secara wajib berdampak pada penurunan asimetri informasi dan peningkatan jumlah analis yang mengikuti perusahaan. Hasil ini mengindikasikan bahwa analis menunda penggunaan laporan keuangan dalam format XBRL sampai XBRL diwajibkan oleh SEC. Setelah diwajibkan, jumlah perusahaan yang menyajikan laporan keuangan dalam format XBRL bertambah banyak, sehingga menarik analis untuk menggunakannya. Penelitian ini juga menemukan bahwa adopsi XBRL secara sukarela berdampak pada menurunnya biaya modal ekuitas. Partisipasi dalam program XBRL secara sukarela mungkin dipandang sebagai keinginan perusahaan untuk meningkatkan kualitas pengungkapan sehingga keyakinan investor pada perusahaan-perusahaan tersebut meningkat dan menyebabkan biaya modal ekuitas menurun. Sebaliknya, adopsi XBRL secara wajib menyebabkan biaya modal ekuitas yang lebih tinggi, yang mencerminkan persepsi pasar atas tingginya biaya adopsi XBRL secara wajib. Kontribusi penelitian ini adalah memberikan gambaran kepada otoritas pasar modal yang sedang mempertimbangkan untuk mengadaopsi XBRL sebagai standar pelaporan keuangan di wilayah yurisdiksinya . Selain itu, penelitian ini juga berkon t ribusi secara akademis pada literatur adopsi XBRL yang sangat terbatas, khususnya da l am disiplin ilmu akuntansi. Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
D 310 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Program Pascasarjana Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2011 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Capital market Disclosure Cost of equity Information Asymmetry Extensible Business Reporting Language (XBRL) XBRL Internet reporting |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xiii, 172 p. ; il. ; 30 cm. |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |