Text
Dampak efisiensi belanja publik pendidikan terhadap kesejahteraan (welfare)
Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbaikan efisiensi dikarenakan peningkatan belanja pendidikan dengan menggunakan pendekaan stochastic .frontier analysis (SF A). Pengujian efisiensi menggunakan single input, yaitu belanja pendidikan dan multiple output, yang terdiri dari kinerja pendidikan, tingkat partisipasi, tingkat melek huruf, pendapatan per kapita dan komposisi pendidikan penduduk. Disamping itu, penelitian ini juga menguji dampak efisiensi terhadap kesejahteraan dalam rangka mencapai good governance. Penelitian dilakukan pada 115 daerah di Indonesia dan metodologi yang digunakan adalah persamaan regresi simultan untuk periode penelitian tahun 2003 dan 2008. Kontribusi yang diberikan dalam penelitian ini adalah: (i) mengembangkan pengukuran efisiensi menggunakan single input dan multiple output dengan pendekatan SFA; (ii) menganalisis perbaikan efisiensi belanja terhadap kualitas sumberdaya manusia (indikator output); (iii) mengidentifikasikan pengaruh efisiensi belanja terhadap pertumbuhan ekonomi (outcome); iv) menganalisis pengaruh efisiensi belanja terhadap penurunan tingkat kemiskinan (impact) yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat atas alokasi belanja pendidikan; (v) mengetahui perbedaan perbaikan efisiensi terhadap kualitas sumberdaya manusia, pertumbuhan ekonomi dan penurunan tingkat kemiskinan, berdasarkan cluster daerah tertinggal dan daerah maju; serta (vi) mengetahui besarmya cap belanja pendidikan berdasarkan cluster daerah tertinggal dan daerah ma JU. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa peningkatan belanja pendidikan memberikan perbaikan efisensi, dalam arti terdapat hubungan yang positif signifikan antara belanja pendidikan dengan tingkat efisiensi. Perbaikan efisiensi memberikan dampak penurunan percepatan pertumbuhan ekonomi. Ketika belanja pendidikan dinaikkan sampai melebihi batas tertentu, maka dampaknya akan mengalami penurunan. Penyebab lainnya, rendahnya kualitas tenaga kerja yang menyebabkan lambatnya pertumbuhan ekonomi, karena kualitas labor force menentukan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini juga menemukan efisiensi belanja pendidikan dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap kualitas sumberdaya manusia, tetapi tidak berpengaruh terhadap masyarakat miskin. Hal ini berarti peningkatan belanja pendidikan tidak terdistribusi secara adil dan merata. Analisis berdasarkan daerah tertinggal dan maju mendukung hasil pengujian bahwa peningkatan belanja pendidikan tidak pro-poor . Analisis daerah tertinggal menunjukkan peningkatan spending cap sebesar 3.8%, sedangkan daerah maju 8% dari APBD per tahun, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berdamapk terhadap perbaikan kualitas suberdaya manusia dan menurunkan tingkat kemiskinan. Berdasarkan pengujian treshold, menunjukkan daerah tertinggal relatif lebih baik dalam ha! pertumbuhan ekonomi dibandingkan daerah maju dan Nasional (sebagai benchmarck). Pada negara berkembang, pertumbuhan ekonomi berperan penting untuk menurunkan tingkat kemiskinan (Global Monitoring Report, 20I0). Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
D 311 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Program Pascasarjana Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2011 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Economic growth Poverty Social welfare Stochastic frontier analysis Education spending Human resource quality |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xvii, 184 p. : il. ; 30 cm. |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |