Text
Strategi ekspor furniture kayu Indonesia ke Jepang diajukan oleh Jerry Alphanto [dan] Buddy Utama Diah
Sehubungan dengan makin berkurangnya proporsi ekspor migas seiring dengan meningkatnya industrialisasi di Indonesia, terasa sekali bahwa peranan ekspor non-migas sebagai sumber devisa bagi negara Indonesia dimasa yang akan datang makin besar. Bila dibandingkan dengan penghasil devisa lainnya, ekspor non-migas boleh jadi adalah penghasil devisa yang mempunyai prospek yang paling baik bagi stabilitas ekonomi dan budaya nasional karena orientasinya adalah menjual produk buatan Indonesia kepada negara-negara di luar Indonesia. Sebab itulah pemerintah Indonesia dengan berbagai upaya mencoba terus meningkatkan ekspor non-migas. Dengan berkembangnya telekomunikasi dan kmputerisasi yang menyebabkan ekonomi dunia tidak berbatas negara, hal ini berarti meningkatkan sarana ekspor dan impor bagi para pelaku ekonomi di dalam perdagangan internasional. Indonesia sebagai negara kepulauan yang banyak menghasilkan bahan baku inbdustri dan mempunyai jumlah tenaga kerja yang besar, memiliki potensi besar dalam berbagai industri yang dapat menunjang ekspor non-migas. Salah satu dari industri non-migas Indonesia mempunyai potensi yang cerah adalah industri furniture kayu dimana Indonesia mempunyai bahan baku yang berlimpah dari hasil hutan yang besar. Namun demikian pangsa pasar ekspor furniture kayu Indonesia dalam pemasaran internasional terasa masih kecil bila dibandingkan dengan negara lain, walaupun Indonesia memiliki bahan baku yang berlimpah serta jumlah tenaga kerja yang besar. Dalam karya akhir ini kami mencoba menganalisa segmen-segmen dan potensi-potensi pasar furniture kayu yang masih terbuka dan belum dimanfaatkan oleh penggusaha-pengusaha Indonesia dalam meningkatkan pangsa pasar dalam pemasaran internasional pada umumnya dan di Jepang pada khususnya. Kami juga akan membahas Jepang, sebagai pasar yang besar tetapi memiliki kompleksitas yang tinggi serta mempelajari bagaimana pengusaha-pengusaha furniture kayu Indonesia memasuki pasar Jepang. Dalam manganalisis ekspor furniture kayu Indonesia ke Jepang, kami menggunbakan beberapa analisis yang meliputi antara lain analisa kekuatan dan kelemahan furniture kayu Indonesia di pasar Jepang serta peluang dan ancamannya. Disamping itu juga hasil analisa lingkungan industri yang terdiri dari persaingan dalam industri, kekuatan pemasok, ancaman pendatang baru, kekuatan pembeli dan ancaman dari produk pengganti. Selain itu juga dilakukan analisa bauran pemasaran untuk menganalisa perangkat variabel pemasaran yang terdiri dari produk, distribusi, promosi dan harga. Dari analisa-analisa tersebutr dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai kondisi ekspor furniture kayu Indonesia di Jepang yang merupakan salah satu andalan pemerintah Indonesia didalam menjaring devisa, adanya pengembangan peraturan berupa deregulasi ekspor yang diharapkan dapat memperbesar pangsa pasar furnuture kayu Indonesia di Jepang yang baru mencapai 4,57;dari keseluruhan impor Jepang untuk produk furniture kayu. Disamping itu usaha pemanfaatan secara optimal keunggulan-keunggulan yang dimiliki Indonesia dibandingkan dengan sejumlah pesaing dari negara lain yaitu melimpahnya tenaga kerja dan tersedianya bahan baku yang cukup memadai di Indonesia, usaha-usaha ini diharapkan dapat memacu perkembangan ekspor furniture kayu. Sedangkan saran-saran yang dapat diberikan antara lain adanya kebijakan Pemerintah guna menciptakan deregulasi yang menunjang industri furniture kayu agar menjadi kompetitif, peningkatan mutu produk, harga produk yang cukup bersaing dan usaha peningkatan distribusi serta promosi produk yang intensif merupakan strategi ekspor perabot kayu Indonesia mencapai peningkatan pangsa pasar di Jepang.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 045/95 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta Program Pascasarjana Program Magister Manajemen Universitas Indonesia., 1995 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Exports These |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xiii, 144 p. grafik, bagan, gambar 29 cm. |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |