Text
Analisis tingkat imbal hasil call option pada 5 (lima) sa,pel saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta sebagai alternatif investasi diajukan oleh Hendro Wibowo
Produk derivatif secara umum adalah produk yang harga atau nilainya ditentukan atau diturunkan dari produk lain yang disebut sebagai underlying asset-nya. Terdapat banyak tipe dari produk derivatif yaitu option, futures, forward contract, swap dan sebagainya. Penerbitan produk derivatif dapat digunakan sebagai strategi untuk menarik investor untuk berinvestasi di pasar modal indonesia. Salah satu yang menjadi pertanyaan investor mengenai produk derivatif saham adalah apakah produk derivatif ini akan memberikan risk dan return sesuai dengan yang diharapkan oleh investor tersebut sehingga benar-benar dapat menarik investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Untuk itu perbandingan antara risk dan return yang diperoleh harus lebih tinggi dari return komponen investasi bebas risiko yang diwakili dengan SBI. Karya akhir ini membahas mengenai call option yang aset dasarnya saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Penelitian diawali dengan estimasi nilai call option yang periode jatuh temponya 1 bulan pada 5 saham yang digunakan sebagai saham dasar Kontrak Opsi Saham (KOS) di BEJ yaitu ASII, BBCA, TLKM, HMSP dan INDF. Estimasi dilakukan pada 36 titik sampel pada periode Februari 2001 ? Januari 2004 dengan menggunakan 5 harga patokan. Estimasi dilakukan dengan menggunakan Black ? Scholes Option Pricing Model pada option dengan gaya Eropa. Setelah hasil estimasi nilai call option diperoleh, langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan tingkat imbal hasil call option. Analisa terhadap tingkat imbal hasil dilakukan dengan uji beda antara tingkat imbal hasil call option dengan tingkat suku bunga SBI yang mewakili risk free asset pada periode yang sama dengan menggunakan z test stasistic. Hasil analisa menujukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat imbal hasil call option yang aset dasarnya kelima saham tersebut dengan tingkat suku bunga SBI. Kesimpulan yang dapat diambil adalah baik berinvestasi pada call option saham yang listing di BEJ maupun pada SBI, pada periode Februari 2001 ? Januari 2004 memberikan tingkat imbal hasil yang sama. Akan tetapi tidak boleh dilupakan bahwa call option dan put option merukan koin dengan dua sisi, apabila salah satu dalam posisi untung yang lain akan rugi. Sehingga dengan pertimbangan ini investor dapat menentukan sendiri strategi investasinya pada call option dengan aset dasar saham-saham yang menjadi pilihan BEJ dalam mengeluarkan KOS. Ada tabel & lamp : 94 p.
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 395/05 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2005 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Shares Stock exchange |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xxiv, 197 p. chart 30 cm & lamp |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |