Text
Pemanfaatan data envelopment analysis untuk menilai efisiensi kinerja industri bank hasil rekapitalisasi periode analisis sebelum dan setelah rekapitalisasi (1997-2002) oleh Ningsih Suriany
Krisis perbankan yang melanda Indonesia pada tahun 1997 telah mengubah peta kekuatan industri perbankan, dengan jumlah bank sebanyak 240 bank pada periode sebelum krisis berkurang menjadi 145 bank setelah krisis (berdasar data Bank Indonesia periode Juli 2002). Guna menyelamatkan kondisi perbankan yang terpuruk ini, maka pemerintah meluncurkan program restrukturisasi bagi bank-bank bermasalah akibat krisis, dengan mengucurkan dana rekapitalisasi sekitar Rp 650 triliun dalam bentuk obligasi rekap dan obligasi penjaminan. Untuk mengukur keberhasilan program rekap pemerintah ini, dapat diketahui dengan cara menganalisa kinerja bank-bank yang direkap, apakah ada perbaikan kinerja setelah bank-bank bermasalah ini masuk dalam program rekap pemerintah. Karena itu, penulis menerapkan Data Envelopment Analysis (DEA) untuk menganalisa kinerja efisiensi masing-masing bank rekap dengan pemilihan periode waktu analisa secara across time (melalui kurun waktu pra dan pasca rekap 1997-2002). Penulis menggunakan model pengukuran CCR berorientasi input dan output dengan variabel analisa berdasar prinsip operasional bank. Variabel input yang secara umum mewakili sumber-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan sebuah bank adalah: beban bunga, beban operasional lainnya, beban non operasional, dan investasi pada aktiva tetap. Variabel output yang secara umum mewakili hasil yang diharapkan adalah: pendapatan bunga, pendapatan operasional lainnya, pendapatan non operasional, dan pemanfaatan aktiva produktif. Bank-bank rekap yang dianalisa kinerjanya adalah semua bank rekap berskala nasional sebagai satu kesatuan industri bank rekap, terdiri dari 11 bank, yaitu: Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Danamon, Bank Bukopin, Bank Central Asia (BCA), Bank Internasional Indonesia (BII), Bank Lippo, Bank Niaga, Bank Mandiri, dan Bank Permata, dengan jumlah total 60 set data. Hasil pengolahan data dengan DEA menunjukkan bahwa program rekapitalisasi memberikan dampak positif karena menjadikan kinerja bank-bank menuju ke arah perbaikan, dengan trend kinerja keseluruhan industri bank rekap yang semakin meningkat sejak masuk dalam program rekap pemerintah dan dikucurkan obligasi rekap pada tahun 1999 setelah terpuruk dalam krisis perbankan 1998. Kinerja bank-bank rekap ini semakin meningkat lagi pada tahun-tahun setelahnya. Hal ini menunjukkan bahwa program rekapitalisasi pemerintah dapat dikatakan cukup berhasil memperbaiki kondisi industri perbankan di Indonesia.Ada tabel.
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
4967 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2004 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Bank and banking Data analysis Industrial performance |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xviii, 170 p. diagr. 30 cm & lamp. |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |