Text
Kinerja BUMN pra dan pasca-go public di kaji dari aspek keuangannya diajukan oleh Monika Natalia
Pemerintah memiliki komitmen yang sungguh-sungguh untuk meningkatkan kinerja BUMN di Indonesia. Salah satu program yang dicanangkan dalam Master Plan Badan Usaha Milik Negara tahun 2002-2006 dan juga direkomendasikan oleh IMF dan Bank Dunia adalah privatisasi. Hingga skripsi ini dibuat telah terdapat lebih dari 30 BUMN yang telah diprivatisasi. Tiga belas di antaranya melalui metode penawaran umum. Dan metode tersebutlah yang menjadi fokus pada penelitian ini. Salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk meperbaiki kinerja BUMN adalah dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 dalam rangka menilai kesehatan BUMN. Tingkat kinerja dan kesehatan tiap BUMN dinilai berdasarkan tiga aspek yaitu aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administratif. Namun demikian, skripsi ini hanya menekankan pada analisa kinerja jangka panjang dilihat dari aspek keuangan berdasarkan keputusan tersebut. Indikator-indikator yang digunakan dalam menilai kinerja BUMN dilihat dari aspek keuangannya adalah imbalan kepada pemegang saham (ROE), imbalan investasi (ROI), rasio kas, rasio lancar, collection periods, perputaran persediaan, perputaran total asset, dan rasio modal sendiri terhadap aktiva. Kedelapan indikator tersebutlah yang dipergunakan penulis dalam menganalisa kinerja BUMN publik yang menjadi sampel. Dalam skripsi ini, penulis melakukan analisa penilaian kinerja keuangan BUMN publik dalam jangka panjang. Selain itu penulis juga ingin mengetahui apakah kinerja BUMN mengalami peningkatan setelah diprivatisasi degnan jalan go public dilihat dari aspek keuangannya. Hal tersebut dilakukan dengan membandingkan kinerja keuangan BUMN publik pra dan pasca-go public. Skripsi ini bukan bertujuan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya program privatisasi dengan metode penawaran umum, tapi untuk memberikan bukti-bukti empiris yang membandingkan kinerja enam BUMN pra dan pasca-privatisasi dengan jalan go public. Dari analisa dalam skripsi ini diperoleh kesimpulan bahwa setiap BUMN publik memiliki keunikan masing-masing dalam perkembangan kinerja keuangannya setelah go public. Rentabilitas BUMN publik mengalami penurunan pada tahun dilakukannya initial public offering (IPO). Dalam jangka panjang setelah go public hanya beberapa BUMN publik yang mengalami peningkatan rentabilitas. Kinerja likuiditas BUMN publik mengalami peningkatan sesaat pada tahun dilakukannya IPO. Namun dalam jangka panjang setelah go public, hanya beberapa BUMN publik yang mengalami peningkatan dibandingkan sebelum go public. Kinerja pengelolaan aktiva BUMN publik masih belum optimal. Demikian juga dengan keseimbangan rasio modal terhadap aktiva, masih belum optimal. Namun jika dilihat dari total skor kinerja keuangan tiap-tiap BUMN publik, sebagian besar BUMN publik sehat. Selain itu juga dapat disimpulkan bahwa keenam BUMN yang diprivatisasi dengan metode penawaran umum / initial public offering (IPO), mengalami peningkatan dilihat dari segi profitabilitasnya. Namun jika dilihat dari segi likuiditas, rentabilitas, dan pengelolaan aktiva, tidak mengalami perubahan yang signifikan setelah IPO.Ada tabel, lamp : 25 p. + CD
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5022 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2004 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Financial aspects Government corporations |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | x, 106 p. 39 cm & lamp |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |