Text
Analisis segmentation perilaku (behavioral segmentation) berdasarkan sikap konsumen terhadap atribut produk : Studi kasus konsumen minyak pelumas sepeda motor 4 tak di Jakarta
Sejak Undang-Undang (UU) No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha (UU Antimonopoli) diberlakukan pada tanggal 5 Maret 2000, maka setiap pelaku usaha harus tunduk terhadap ketentuan UU Antimonopoli tersebut. Menyikapi diberlakukannya Undang-Undang tersebut Pemerintah mengeluarkan Keppres No. 21 Tahun 2001 untuk mencabut hak monopoli Pertamina dalam bisnis minyak pelumas dan sekaligus mencabut Keppres No.18 Tahun 1988 yang memberi kewenangan kepada Pertamina untuk mengatur tata niaga perdagangan minyak pelumas di Indonesia. Deregulasi industri minyak pelumas ini benar-benar dimanfaatkan oleh para pengusaha dengan baik. Kini telah bermunculan perusahaan-perusahaan baru yang masuk dan bersaing dalam bisnis minyak pelumas di Indonesia, terutama dalam kategori minyak pelumas sektor otomotif. Hingga kini, lebih dari 200 perusahaan pelumas yang terdaftar pada perhimpunan Distributor, Importir dan Produsen Pelumas Indonesia dengan sekitar 2800 jenis produk minyak pelumas sebagai pemegang Nomor Pelumas Terdaftar yang dikeluarkan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai regulator. Saat ini, menurut data Asosiasi Produsen Pelumas Indonesia (Aspelindo), volume pasar minyak pelumas nasional diperkirakan mencapai 625.000 Kiloliter (Kl) per tahun. (Info Bank, No.297, Januari 2004, 72). Konsumsi minyak pelumas di Indonesia pada tahun-tahun mendatang juga diperkirakan akan tetap mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan pada sektor-sektor pemakainya. Salah satu sektor pemakai minyak pelumas adalah sektor otomotif. Pertumbuhan sektor otomotif di Indonesia mencapai 330.000 unit mobil dan sekitar 2.000.000 unit sepeda motor per tahunnya. Pasar yang besar dan sangat potensial ini akan menyebabkan persaingan yang sangat ketat, sehingga akan dibutuhkan suatu strategi dan taktik pemasaran yang tepat bagi setiap perusahaan yang bersaing dalam pasar ini, agar produknya dapat diterima dengan baik oleh segmen pasar yang sedang dilayani maupun segmen pasar yang akan dilayani. Mengingat besarnya pasar minyak pelumas ini, maka produsen minyak pelumas perlu mengidentifikasi segmen-segmen pasar yang terdapat dalam kategori bisnis ini agar dapat melayani konsumennya dengan lebih efektif dengan cara mengembangkan produk dan program pemasaran yang dirancang khusus bagi setiap segmen yang dipilih untuk dilayani. Meskipun terdapat berbagai merek minyak pelumas sepeda motor yang beredar di pasar dengan kegiatan pemasarannya masing-masing, tetap saja keputusan untuk memilih merek pelumas yang akan dikonsumsi berada di tangan konsumen. Konsumen akan memutuskan untuk membeli minyak pelumas dengan merek tertentu hanya jika mereka menilai merek tersebut layak untuk dibeli. Konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari untuk memenuhi kebutuhannya. Penilaian terhadap suatu produk berkaitan erat dengan sikap (attitude) konsumen terhadap atribut-atribut yang melekat pada produk tersebut. Konsumen akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya. Semakin positif sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang dimiliki suatu produk semakin besar kemungkinan produk tersebut menjadi pilihan konsumen. Oleh karena itu perlu dipelajari dan dilakukan penelitian mengenai segmentasi pasar berdasarkan sikap konsumen terhadap atribut produk dalam pasar minyak pelumas untuk sepeda motor khususnya sepeda motor 4 tak agar dapat diketahui beberapa segmen yang mungkin belum teridentifikasi dengan menggunakan pendekatan segmentasi ini. Konsumen minyak pelumas sepeda motor 4 tak dapat dikelompokkan menjadi 2 segmen berdasarkan sikapnya terhadap atribut-atribut yang mempengaruhi pemilihan merek, yaitu : 1.Segmen 1 adalah responden yang cenderung menganggap semua atribut penting dalam pertimbangannya untuk memilih merek minyak pelumas 4 tak untuk sepeda motor mereka. Ciri yang menonjol dari segmen ini adalah lebih peka terhadap harga dan lebih memberi perhatian terhadap atribut yang berhubungan dengan komunikasi pemasaran yang dilakukan produsen seperti atribut merek yang terkenal, kemasan yang menarik, iklan yang menarik dan meyakinkan dan harga yang terjangkau. 2.Segmen 2 adalah responden yang cenderung menganggap atribut merek yang terkenal, kemasan yang menarik, iklan yang menarik dan meyakinkan, sebagai atribut yang tidak penting dalam mempengaruhi mereka untuk memilih suatu merek minyak pelumas sepeda motor 4 tak. Hal ini dapat diketahui dengan rendahnya penilaian mereka untuk atribut merek yang terkenal, atribut kemasan yang menarik dan atribut iklan yang menarik dan meyakinkan. Segmen ini hanya menganggap penting atribut-atribut yang berhubungan dengan fungsi minyak pelumas seperti atribut membuat mesin awet, membuat tenaga/tarikan kencang, membuat mesin tidak cepat panas dan membuat suara mesin halus. Ciri menonjol lainnya dari segmen ini adalah lebih tidak peka terhadap harga dan lebih percaya diri dalam menentukan merek minyak pelumas mana yang akan mereka pilih dibandingkan segmen 1. Implikasi manajerial terpenting berkenaan dengan ditemukannya dua segmen yang terbentuk adalah pembedaan tujuan strategi promosi bagi masing-masing segmen. Segmen 1 adalah responden yang memiliki sikap yang lebih positif terhadap program promosi yang telah dilakukan produsen minyak pelumas sepeda sepeda motor 4 tak pada saat ini. Produsen tidak akan mengalami banyak hambatan untuk terus melayani segmen ini dengan baik. Tujuan program promosi pada segmen ini adalah mempertahankan apa yang telah dicapai selama ini berupa sikap yang positif terhadap atribut-atribut yang berhubungan dengan promosi. Tujuan program promosi untuk segmen 2, yaitu segmen yang mempunyai sikap cenderung negatif terhadap atribut yang berhubungan dengan promosi adalah mengusahakan perubahan sikap segmen menjadi lebih positif dengan mencoba untuk menyesuaikan program promosi terutama iklan dan hubungan masyarakat dengan lebih menekankan kepada atribut-atribut yang dianggap lebih penting oleh segmen ini.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5027 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Depatemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2004 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Consumer behaviour Marketing segmentation |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xii, 104 p. : diagr. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |