Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
No image available for this title

Text

Risk premium nilai tukar rupiah terhadap US dollar, periode sebelum dan sesudah penerapan sistem nilai tukar fleksibel

Prita Nurmalia Kusumawardhani - ; Beta Yulianita Githarie (Pembimbing/Promotor) - ;

Studi ini ingin menelaah lebih lanjut besaran dan pergerakan risk premium nilai tukar Rupiah USD sebelum dan penerapan nilai tukar fleksibel. Besarnya volatilitas rupiah di pasar valuta asing akan meningkatkan risiko investasi para investor asing dan akan dimanifestasikan pada risiko usaha dan risiko kredit. Risiko nilai tukar di pasar valuta asing tersebut diestimasi menggunakan risk premium nilai tukar. Semakin tinggi risk premium nilai tukar yang diminta investor terhadap rupiah maka semakin besar risiko rupiah dibandingkan dengan US Dollar. Selain itu juga ingin dilihat apakah risk premium nilai tukar tersebut mempengaruhi pergerakan nilai tukar spot. Dengan kata lain apabila investor meminta risk premium yang tinggi apakah hal ini merupakan indikator bahwa rupiah akan terdepresiasi atau sebaliknya. Model yang digunakan dalam penelitian adalah Generalized AutoRegressive Conditional Heteroscedasticity in Mean (GARCH-M). Alat ekonometri ini dipakai untuk mencari besaran risk premium yang time-varying. Jenis GARCH-M yang digunakan adalah symmetric GARCH-M (GARCH-M) dan asymmetric GARCH-M (TARCH-M dan EGARCH-M). Setelah mencoba ketiga jenis GARCH-M tersebut yang penggunaannya paling cocok untuk memodelkan volatilitas adalah EGARCHM. Hasil analisa studi ini memperlihatkan bahwa risk premium pada periode fixed exchange rate nilainya sangat kecil dan cenderung konstan. Sedangkan pada periode floating exchange rate nilai risk premium lebih besar dan lebih volatile dibandingkan dengan periode managed floating/crawling peg. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin stabil suatu kurs, semakin kecil risk premium yang dibutuhkan. Disamping itu, hubungan antara risk premium nilai tukar dengan pergerakan nilai tukar spot berhubungan negatif. Artinya jika risk premium nilai tukar rupiah meningkat, maka rupiah akan terdepresiasi pada periode yang akan datang. Begitu pula sebaliknya. Nilai tukar forward yang tidak mampu memprediksi nilai tukar spot dengan baik semakin memperjelas bahwa rupiah setelah penerapan floating exchange rate sangat bergejolak. Ada tabel


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
5039PSB lt.2 - Karya Akhir1
PenerbitDepok: Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2004
Edisi-
SubjekForeign exchange
Exchange rate
Currencies
Risk premium
ISBN/ISSN-
Klasifikasi-
Deskripsi Fisikvi, 151 p. : diagr. ; 30 cm
Info Detail Spesifik-
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?