Text
Penerapan analisis teknikal dalam perdagangan mata uang asing
Pasar mata uang asing (foreign exchange market) merupakan jenis pasar finansial yang paling aktif di dunia saat ini. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Triennial Central Bank yang dilakukan pada bulan April 2004 lalu, rata-rata nilai perputaran uang tiap harinya bisa mencapai US$ 1,9 triliun untuk pasar mata uang tradisional (perdagangan biasa) dan mencapai US$ 1,2 triliun untuk pasar derivatifnya. Mereka yang turut serta dalam dalam perdagangan ini juga bermacam-macam, mulai dari institusi pemerintahan, perusahaan, perbankan, maupun investor individual. Untuk memaksimalkan profit yang dapat diterima dalam perdagangan mata uang ini, para investor menggunakan dua jenis analisis, fundamental dan teknikal. Hingga saat ini, para pakar keuangan dan ilmu ekonomi masih bersilang pendapat mengenai jenis analisis mana yang lebih efektif, dan penelitian berkaitan dengan masalah ini masih terus berlanjut hingga sekarang. Karena itu, penulis tertarik untuk melakukan uji coba terhadap analisis teknikal untuk mengetahui apakah analisis ini efektif untuk digunakan dalam perdagangan di pasar finansial. Sebagai sampel, penulis menggunakan data lima mata uang Asia Tenggara selama periode empat tahun, dari tahun 2000 hingga 2003. Tujuan dari pembuatan skripsi ini adalah: 1.Untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode fundamental (dengan menggunakan teknik buy and hold) dibandingkan dengan metode teknikal ( disini yang digunakan adalah teknik moving averages). 2.Untuk mengetahui apakah metode analisis teknikal yang lebih kompleks akan memberikan excess return yang lebih besar dibanding metode yang lebih sederhana. 3.Membuat permodelan optimum dengan menggunakan ARIMA dan GARCH bagi masing-masing mata uang dengan memperhatikan keterkaitan antara satu mata uang dengan mata uang yang lainnya Berdasarkan hasil penelitian, ternyata analisis teknikal memang cukup efektif untuk digunakan pada pasar mata uang, dimana pada tahun 2001 hingga 2003 sebagian metode yang digunakan memiliki profit diatas metode buy and hold. Hanya pada tahun 2000 saja analisis teknikal tidak mampu mengalahkan metode buy and hold. Metode analisis teknikal yang lebih rumit tidak berarti dapat memperoleh profit yang lebih tinggi.. Faktor timing juga penting. Penggunaan periode analisis yang lebih panjang cenderung memberikan hasil yang lebih baik dibanding periode analisis yang lebih pendek.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5060 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Depatemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2005 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Foreign exchange Money market |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | ix, 91 p. ; 30 cm & lamp |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |