Text
Spatial hedonic price model untuk penilaian tanah : studi kasus Kota Depok
Pesatnya perkembangan Kota Depok dalam hal infrastruktur, pertumbuhan proyek properti, serta meningkatnya investasi tanah, menjadikan harga tanah di daerah ini penting dan menarik untuk dikaji. Pentingnya penilaian tanah, informasi harga tanah yang relevan dan memadai, serta pemahaman mengenai faktor karakteristik tanah yang menjadi pertimbangan pemilik tanah dalam menilai aset tanahnya, membutuhkan studi pemodelan harga tanah yang lebih akurat, sehingga dapat menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan harga tanah dan dapat dipahami oleh pihak-pihak yang bertransaksi tanah. Tesis ini bertujuan membangun model harga tanah Kota Depok berdasarkan hedonic price model dengan menggunakan faktor karakteristik tanah, menganalisis faktor karakteristik tanah yang signifikan mempengaruhi harga tanah, menganalisis efek spasial yang terjadi dengan menggunakan spasial ekonometri, serta menjelaskan pola distribusi harga tanah dengan menggunakan Geographic Information System (GIS). Karakteristik tanah ini meliputi karakteristik aksesibilitas (jarak ke rencana tol, jarak ke pusat kota, jarak ke jalur angkutan umum, jarak ke pasar), karakteristik lingkungan (penggunaan lahan, jarak ke sungai, jarak ke SUTET, jarak ke kuburan), karakteristik struktural (lebar jalan, ketinggian tanah, kondisi permukaan jalan, luas tanah), serta karakteristik tetangga (perbatasan dengan wilayah tetangga). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jarak ke rencana jalan tol, jarak ke pusat kota, penggunaan lahan komersial-bisnis, perumahan, industri-pergudangan, lebar jalan, dan Jakarta boundary signifikan mempengaruhi harga tanah. Pendekatan hedonic price terbukti dapat mengakomodasi hal-hal yang menjadi pertimbangan para pemilik tanah dalam menilai aset tanahnya. Efek spasial yang terjadi adalah spasial dependensi yang berupa spasial lag, dimana harga tanah di suatu lokasi berkorelasi secara spasial dengan harga tanah di lokasi lain di dekatnya. Spatial hedonic price model lebih baik dalam menjelaskan hubungan antara harga tanah dan karakteristiknya, dibandingkan classical hedonic price model. Pola distribusi harga tanah menunjukkan hasil yang sejalan dengan spasial ekonometri, dimana harga-harga tanah yang tinggi cenderung mengelompok di Kecamatan Beji, Cinere, Pancoran Mas, Cimanggis, dan Sukmajaya. Sementara itu, di Kecamatan Sawangan, Bojongsari, dan Cipayung, harga-harga tanahnya relatif rendah.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 507/13 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2013 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Econometrics Spatial analysis Urban economics Land prices Land characteristics Geographic information systems |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xiii, 116 p. : il. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |