Text

Analisa keberlanjutan industri kelapa sawit di Indonesia

---

Industri kelapa sawit Indonesia merupakan salah satu sektor pertanian penghasil devisa yang diandalkan Indonesia. Saat ini Indonesia merupakan negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar kedua setelah Malaysia. Dalam beberapa tahun terakhir, industri kelapa sawit dunia, termasuk Indonesia, mengalami kenaikan produksi yang sangat pesat. Hal ini terutama terjadi di Malaysia dan Indonesia yang mempunyai relatif cukup lahan yang dapat dikonversi menjadi perkebunan. Hal tersebut membawa kita pada kemungkinan terjadinya konversi kawasan hutan menjadi kebun kelapa sawit. Di berbagai kasus, hutan yang dikonversi bukanlah sekedar hutan biasa. Bahkan banyak kawasan kebun kelapa sawit mungkin masih mengandung kawasan hutan yang bernilai konservasi tinggi. Hilangnya Hutan bernilai konservasi tinggi akibat dikonversi menjadi lahan perkebunan tentunya telah menyebabkan hilangnya spesies flora dan fauna yang terdapat dalam hutan tersebut. Kegiatan konversi hutan telah pula menimbulkan dampak ikutan serius seperti permasalahan lingkungan yang antara lain adalah banjir, hilangnya unsur tanah, dan sedimentasi sungai. Agar tidak terjadi pengrusakan yang terus menerus, maka perlu adanya perencanaan pengelolaan kelapa sawit terpadu termasuk dalam hal pembukaan lahan baru. Perencanaan pengelolaan kelapa sawit yang perlu dilakukan adalah pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan. Dalam konteks keberlanjutan ini, sebuah industri kelapa sawit dituntut untuk melaksanakan pengelolaan industri kelepa sawit dengan memperhatikan 3 hal yaitu lingkungan, ekonomi , dan sosial secara seimbang. Ketiga hal tersbut harus dilaksanakan bersama-sama, karena apabila terjadi ketimpangan pengelolaan dalam 3 hal tersebut, maka pengelolaan berkelanjutan industri kelapa sawit tidak akan tercapai. Dalam hal ekonomi, ketersediaan lahan perlu diperhatikan sehingga proses ekstensifikasi dalam upaya memenuhi produksi dapat dilakukan guna menghasilkan laba yang diinginkan. Dalam hal pengelolaan sosial dan lingkungan, perlu diperhatikan hal-hal seperti identifikasi hutan bernilai konservasi tinggi, pencegahan konflik tanah, cara pembukaan lahan, cara pengelolaan hama tanaman, dan juga cara pengelolaan limbah industri. Penelitian ini dibagi dalam dua bagian besar. Bagian yang pertama adalah mengkaji keberlanjutan sektor ekonomi ditinjau dari ketersediaan lahan yang dimiliki Indonesia sehingga dapat memproduksi kelapa sawit dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor ke luar negeri. Pada bagian lainnya, sektor lingkungan dan sosial akan dikaji dengan membandingkan apa yang idealnya terjadi dengan kondisi sosial dan lingkungan pada industri kelapa sawit Indonesia saat ini. Melalui perbandingan ini diharapkan dapat diketahui sejauh mana penerapan pengelolaan keberlanjutan kelapa sawit di Indonesia dapat dilakukan. Dari hasil analisa keberlanjutan sektor ekonomi industri kelapa sawit Indonesia, diketahui bahwa pertumbuhan luas lahan perkebunan kelapa sawit untuk proses ekstensifikasi meningkat sangat cepat dan mengikuti tren eksponensial sehingga dengan jumlah lahan yang terbatas dimiliki Indonesia, maka pada tahun 2019 produksi kelapa sawit sudah tidak dapat lagi memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Dari analisa keberlanjutan sektor lingkungan dan sosial diketahui bahwa hal seperti pengelolaan limbah, pengelolaan hama tanaman, pembukaan lahan telah dapat dilakukan dengan mengacu pada pengelolaan berkelanjutan. Sedangkan dalam hal pengelolaan konflik tanah dan identifikasi hutan yang akan dikonversi perlu diperhatikan secara khusus oleh Pemerintah. .Bibliograpy dan tabel

---

Ketersediaan

Call Number	Location	Available
5088	PSB lt.2 - Karya Akhir	1

Penerbit	Depok Departemen Studi Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia., 2005
Edisi	-
Subjek	Natural resources Natural economics Coconuts palm
ISBN/ISSN	-
Klasifikasi	-
Deskripsi Fisik	xvi, 91 p. : diagr. ; 30 cm
Info Detail Spesifik	-
Other Version/Related	Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas	Tidak Ada Data