Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
No image available for this title

Text

Apakah desentralisasi fiskal di Indonesia berdampak terhadap elastisitas antara penerimaan-pengeluaran pemerintah propinsi ? : analisis data panel 1988 - 2002

Hengky Kurniawan - ;

Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan prilaku pengeluaran pemerintah propinsi antara dua periode yaitu sebelum dan semasa pelaksanaan desentralisasi fiskal yang dimulai pada tahun 2001. Fokus utama adalah variabel-variabel yang mempengaruhi pengeluaran pemerintah daerah. Sampel yang digunakan adalah APBD realisasi 26 Propinsi dari tahun 1988-2002. Estimasi model menggunakan data panel pendekatan efek tetap dengan menggunakan variabel dummy untuk memisahkan pengaruh dari kedua periode tersebut. Hasil penelitian menunjukkan ln(total penerimaan) memberikan pengaruh yang unity terhadap ln(total pengeluaran), artinya prosentase kenaikan penerimaan pemerintah propinsi sama dengan prosentase kenaikan pengeluaran baik pada masa sebelum dan sesudah desentalisasi. Fly paper effect menghilang pada masa sesudah desentralisasi padahal efek ini sangat kuat pada periode sebelumnya. Ln(pengeluaran rutin) dipengaruhi sebesar unity oleh ln(penerimaan total) pada periode sebelum desentralisasi dengan koefisien elastisitas 0,997 dan menurun menjadi 0,746 pada periode sesudahnya. Sebelum desentralisasi ln(PAD) memberikan pengaruh yang lebih kecil (elastisitas = 0,153) daripada ln(transfer) (koefisien = 0, 676) terhadap ln(penerimaan rutin). Pengaruh keduanya sama besar pada periode sesudah desentralisasi dengan koefisien sekitar 0,2. Terakhir, ln(pengeluaran pembangunan) dipengaruhi oleh ln(penerimaan total) sebesar 0,8 pada periode sebelum desentralisasi. Sedangkan pada periode sesudahnya, pengaruh meningkat dengan koefisien 1,167. ln(PAD) dan ln(transfer) memiliki elastisitas terhadap ln(pengeluaran pembangunan) masing-masing 0,07 dan 0,20 pada periode sebelum desentralisasi. Elastisitas keduanya tidak bebeda jauh pada periode sesudah desentralisasi (koefisien 0,22 dan 0,27). Hal ini sama dengan pengeluaran rutin. Secara umum hubungan pengeluaran dan penerimaan pemerintah propinsi berubah pada masa sebelum dan sesudah pelaksanaan desentralisasi fiskal.Ada tabel


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
5089PSB lt.2 - Karya Akhir1
PenerbitDepok: Departemen Studi Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia 2004
Edisi-
SubjekFiscal policy
Goverment expenditure
Decentralisation
ISBN/ISSN-
Klasifikasi-
Deskripsi Fisikiv, 73 p. : diagr. ; 29 cm
Info Detail Spesifik-
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?