Text
Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia studi historis faktor-faktor yang mempengaruhinya dan implikasinya bagi perekonomian Indonesia Joko Tirto Raharjo
Skripsi ini menggunakan metode pendekatan sejarah ekonomi (economic history), dengan menggunakan instrumen analitis deskriptif dan juga kuantitatif melalui utilisasi model ekonomi yang relevan. Hipotesis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan nasionalisasi di dalam skripsi ini dapat dirumuskan menjadi dua, yaitu: 1. Hipotesis ekonomi politik: nasionalisasi De Javasche Bank sebagai langkah strategis di dalam upaya reorientasi fundamental perekonomian Indonesia dari Ekonomi Kolonial menjadi Ekonomi Nasional. 2. Hipotesis fiskal: nasionalisasi De Javasche Bank sebagai langkah penguasaan sumber daya dari pihak asing guna memenuhi kebutuhan fiskal pemerintah. Hipotesis ekonomi politik dibuktikan dengan melakukan analisa deksriptif mengenai keterkaitan antara sejarah kolonial De Javasche Bank, Perjanjian KMB, dan struktur ekonomi kolonial pada tahun-tahun pertama Pengakuan Kedaulatan, yang berdampak pada proses perumusan kebijakan ekonomi serta politik kredit De Javasche Bank pasca-nasionalisasi. Hasil analisis menunjukkan proses kebijakan ekonomi pada waktu itu tidak terlepas dari dorongan melakukan reorientasi fundamental pada perekonomian sistem kolonial, yang akhirnya mendorong tindakan nasionalisasi bank sentral serta perubahan politik kredit De Javasche Bank. Hipotesis fiskal dijelaskan secara teoritis dengan evolusi sistem moneter menurut perspektif Mengerian yang menyimpulkan bahwa: pendirian bank sentral selalu ditandai dengan intervensi pemerintah demi kepentingan anggarannya. Observasi pada motif pendirian berbagai bank sentral di beberapa negara menunjukkan temuan yang konsisten dengan hipotesis ini. Pada negara berkembang bahkan hubungan ini terindikasikan dengan lebih kuat. Secara empiris, hipotesis fiskal ini pertama-tama dibuktikan dengan mengaplikasikan Model Neumann (1996) tentang sumber dan distribusi pendapatan Total Gross Seigniorage. Aplikasi model Neumann menunjukkan pola perubahan yang sangat jelas dari sumber dan distribusi pendapatan Total Gross Seigniorage setelah nasionalisasi, yang menjadi berorientasi pada kepentingan fiskal pemerintah. Metode pembuktikan kedua menggunakan kerangka teoritis pajak inflasi dari Bailey (1956), yang menerapkan hubungan keseimbangan permintaan uang sesuai dengan model Cagan (1953). Estimasi model menunjukkan bahwa setelah nasionalisasi De Javasche Bank, terjadi ?eksploitasi? pendapatan seigniorage hingga di atas tingkat optimumnya. Pajak inflasi yang tidak efisien ini (berada di sebelah kanan Kurva Bailey), dapat diduga secara teoritis menyebabkan perekonomian Indonesia berada pada jalur hiperinflasi, seperti yang akhirnya terjadi selama pertengahan dekade 1960-an. Keterbatasan analisa di dalam skripsi ini terutama disebabkan oleh kendala data. Sumber-sumber primer tentang proses nasionalisasi De Javasche Bank dan sejarah kolonial sebagian besar hanya tersedia dalam bahasa Belanda. Selain itu, kelangkaan data statistik pada periode waktu analisa kuantitatif membuat model ekonometri yang dibangun memiliki banyak keterbatasan.Ada tabel.
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5112 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2005 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Monetary policy Economic history |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xi, 175 p. diagr. 29 cm. |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |