Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
No image available for this title

Text

Analisis persepsi konsumen terhadap buaran ritel : (Studi kasus pada Hipermarket Giant VS Carrefour)

Rifelly Dewi Astuti (Pembimbing/Promotor) - ; Idkham Adhiyasa - ;

Di tengah krisis ekonomi yang menghantam negara ini, lahirlah konsep ritel baru baru di Indonesia dengan membawa investasi yang cukup besar dari luar negeri. Hipermarket carrefour beroperasi pada tahun 1998 dengan menawarkan konsep belanja berbagai kebutuhan rumah tangga sehari-hari secara lengkap dalam satu bangunan yang nyaman serta menjual produknya dengan harga yang secara umum lebih murah dibandingkan jenis ritel lainnya tanpa kartu anggota. Seiring dengan waktu dan kesuksesan yang diraih Hipermarket Carrefour kemudian bermunculan ritel lain dengan konsep yang sama seperti Hipermarket Giant dan Hypermart. Hipermarket Carrefour dan Hipermarket Giant merupakan ritel sejenis yang saat ini terus berkembang. Kedua hipermarket tersebut sama-sama dimodali oleh perusahaan yang bergerak di bidang yang sejenis dan berasal dari luar negeri. Hipermarket Carrefour modalnya berasal dari Perancis, sedangkan Hipermarket Giant berasal dari Malaysia. Kedua hipermarket tersebut sebagian besar gerainya berada di Jakarta dan masing-masing memiliki beberapa gerai di kota besar lainnya. Munculnya kedua peritel besar tersebut merupakan fenomena dalam industri ritel di tanah air. Keduanya mampu menarik perhatian konsumen ritel modern dan tradisional dalam waktu yang singkat. Tentu saja hal itu menimbulkan berbagai permasalahan baru bagi ritel-ritel kecil. Kedua hipermarket tersebut apabila dilihat sekilas akan nampak serupa. Namun apabila ditelaah lebih jauh maka akan tampak perbedaannya. Secara umum konsumen melihat Hipermarket Carrefour lebih unggul dibandingkan dengan Hipermarket Giant. Akan tetapi perbedaan antara keduanya tidak terpaut jauh. Dari tujuh variabel yang diteliti ternyata konsumen memberi persepsi lebih baik pada semua Hipermarket Carrefour. Dengan demikian dibutuhkan segenap daya dan upaya dari pengelola Hipermarket Giant untuk dapat meningkatkan persepsi konsumen hipermarket secara umum untuk dapat sejajar ataupun mengungguli Hipermarket Carrefour. Ada tabel


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
5177PSB lt.2 - Karya Akhir1
PenerbitDepok: Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2005
Edisi-
SubjekRetailing
Marketing mix
Consumer perception
Hypermarkets
ISBN/ISSN-
Klasifikasi-
Deskripsi Fisikxix, 221 p. ; 30 cm
Info Detail Spesifik-
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?