Text
Brand personality : Analisa personalitas merek terhadap merek-merek terbaik Indonesia
Perhatian penulis tertarik kepada sebuah jurnal karya Jennifer Aaker (1997) tentang Brand Personality. Menginspirasi dari jurnal tersebut, penulis mencoba menerapkannya untuk kasus Indonesia, tetapi tentunya lebih ke arah praktis. Dengan judul Brand Personality : Analisa Personalitas Merek Terhadap Merek-Merek Terbaik Indonesia, penulisan ini mempunyai tujuan melakukan analisa personalitas merek terhadap merek-merek terbaik Indonesia dilihat dari persamaan dan perbedaan karakteristik serta analisa personalitas merek secara individu. Merek-merek terbaik ini diambil dari majalah SWA ketika majalah ini menyelenggarakan pemilihan merek-merek terbaik dalam Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA) 2004 dan Indonesia Customer Loyalty Index (ICLI) 2005. Dipilihnya merek-merek versi majalah SWA karena majalah ini setiap tahunnya melakukan penilaian merek secara konsisten. Dari ratusan merek (108 buah) yang dikeluarkan oleh majalah SWA untuk ICSA 2004 dan ICLI 2005, didapat sekitar 45 merek yang sangat dikenali oleh responden. Penulis meminta responden untuk menilai merek-merek yang paling mereka kenal. Keempat puluh lima merek tersebut kemudian dianalisa dengan personalitas merek. Banyaknya merek yang diuji bertujuan untuk menggambarkan profil personalitas untuk kasus Indonesia Dari 45 merek tersebut, maka terbentuklah 4 kluster atau gerombol. Merek-merek tersebut mempunyai kemiripan sesama satu kluster, tetapi berbeda karakteristik dengan merek dalam kluster yang lain. Sebayak 24 merek adalah anggota kluster 1, sedangkan 9 merek lagi menjadi bagian dari kluster 2. Sementara, kluster 3 mempunyai 7 merek yang menjadi anggotanya. Terakhir kluster 4 mendapat anggota sebanyak 5 merek. Adanya perbedaan unsur-unsur personalitas yang nyata antara keempat kluster yang terbentuk. Unsur personalitas yang paling membedakan keempat kluster adalah variabel feminine, kemudian charming, secure, down to earth, spirited, hardworking, up-to date, dan yang paling kecil pengaruhnya intelligent. Variabel feminine, dan charming mencirikan kluster 3. Variabel secure, up todate, dan Inteligent mencirikan kluster 2. Variabel down to earth mencirikan kluster 1. Variabel spirited dan hard working menjadi bagian dari kluster 4. Keempat kluster tersebut menghasilkan 3 macam fungsi yang berfungsi untuk memprediksi suatu merek akan masuk ke suatu kluster tertentu. Model diskriminan yang ada ternyata sangat valid dan dapat digunakan, karena tingkat ketepatannya sangat tepat (100%) dan mempunyai cross validation yang sangat tinggi pula (100%). Ternyata 45 merek mempunyai personalitasnya masing-masing di mata responden melalui uji secara individu. Hal ini yang nantinya berguna untuk melahirkan stratregi dari masing-masing merek tersebut sebagai salah satu keunggulannya tersendiri. Nilai personalitas ini pula sebagai wujud identitas merek untuk membedakannya dengan pesaingnya. Dengan menggunakan personalitas merek yang telah dibentuk oleh Jennifer aaker, ternyata cukup mampu mengeksplorasi profil kesemua merek-merek terbaik tersebut. Personalitas merek Aaker juga cukup relevan untuk mencari dan menciptakan personalitas bagi merek tertentu untuk penerapannya di Indonesia. Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5178 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2005 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Marketing management Brands Consumer loyalty Brand personality |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | ix, 119 p. : diagr. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |