Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
No image available for this title

Text

Analisis perbedaan proses adopsi pembelian pada kartu GSM lower class : (Studi kasus kartu seluler IM3, AS dan Jempol)

Nissa Ghulma Ratnasari - ;

Dewasa ini fenomena baru hadir saat telepon seluler tidak dapat lagi diklasifikasikan menjadi menjadi barang mewah. Semua operator berlomba-lomba menyusun strategi untuk meraih pangsa pasar. Salah satu diantaranya adalah strategi operator seluler yang semakin sibuk meluncurkan produk baru dengan tawaran tarif yang menarik untuk merebut segmen konsumen yang berada di kelas menengah bawah. Dahulu, layanan seluler hanya ditujukan untuk konsumen kelas eksekutif. Namun, seiring berjalannya waktu, operator seluler mulai menyadari bahwa bila pasar seluler kini telah terbagi ke dalam tiga segmen yakni premium, medium, dan lower. Hal ini disebabkan karena pelanggan seluler yang sudah semakin sensitif terhadap tarif. Segmen lower ini biasanya diasosiasikan dengan konsumen prabayar. Lagipula, konsumen prabayar memiliki potensi pasar lebih besar dibandingkan pasca bayar Permasalahan yang digali dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan dalam mengadopsi produk GSM lower class ini terutama pada ketiga merek lower class yaitu IM3, AS dan JEMPOL. Sebenarnya atribut apa yang menjadi faktor discriminate most yang membedakan ketiga konsumen brand tersebut dalam mengadopsi kartu GSM lower class? Adakah hubungan yang signifikan antara faktor pada proses adopsi terhadap kepuasan, loyalitas dan jumlah pembelian? Konsumen yang diambil sebagai obyek adalah konsumen yang berdomisili di JaBoDeTaBek. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua tahap yaitu tahap riset eksploratif dan tahap riset deskriptif. Metode sampling penelitian ini adalah non probability sampling dengan cara quota dan judgement sampling. Pada tahap pertama (riset eksploratif) yang dilakukan adalah mengambil data sekunder dari internet. Tujuannya adalah untuk menggali ide-ide dan untuk mengkonfirmasi atribut-atribut. Tahap kedua, riset deskriptif dilakukan dengan survey lapangan. Hasil dari survey lapangan diolah dengan discriminat analysis. Dari hasil survey diketahui bahwa konsumen IM3 mempersepsikan positif terhadap produk, promosi dan harga. Konsumen IM3 pun loyal terhadap brandnya. Sedangkan konsumen JEMPOL memiliki kesan positif pada knowledge awareness dan promotion expectation. Hal ini berarti konsumen JEMPOL menyadari benar keberadaan brandnya sebagai kartu GSM lower class disertai ekspektasi yang positif terhadap promosi JEMPOL itu sendiri. Berbeda dengan AS yang memiliki kesan negatif pada knowledge awareness dan promotion expectation. Saran untuk pemasar GSM lower class adalah sebaiknya membuat simcard dengan fitur yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, membuat inovasi pada fitur-fitur yang sering digunakan konsumen lower class seperti sms, memory, free roaming, call line identification, dan call waiting. oleh karena itu, diperlukan integrated marketing communication yang tepat untuk mengkomunikasikan pengoptimalan fitur tersebut. Dalam mencapai kesuksesan dalam proses adopsi konsumen GSM lower class, pemasar dapat mencontoh strategi IM3 dalam merangkul perilaku pembelian, kepuasan dan loyalitas konsumennya. Namun, Top of Mind Awareness, pemasar dapat melihat strategi promosi JEMPOL.Ada tabel


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
5180PSB lt.2 - Karya Akhir1
PenerbitDepok: Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2005
Edisi-
SubjekConsumer satisfaction
Consumer behaviour
Consumer loyalty
Market segmentation
Buying
ISBN/ISSN-
Klasifikasi-
Deskripsi Fisikxvi, 133 p., 15 p. : diagr. ; 30 cm & lamp
Info Detail Spesifik-
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?