Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
No image available for this title

Text

Efektifitas strategi price bundling terhadap keinginan membeli (Willingness to BUY) : Studi kasus : Produk Flexsi dan Fren di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Depok

Rifelly Dewi Astuti (Pembimbing/Promotor) - ; Angga Kuswara - ;

Teknologi jaringan CDMA (Code Division Multiple Access) baru saja masuk ke Indonesia. Para operator jaringan selular berlomba-lomba untuk menghadirkan teknologi ini kepada masyarakat. Teknologi ini dipercaya dapat bekerja lebih baik daripada teknologi pendahulunya (GSM). Jika GSM (Global System for Mobile Communication) bekerja dengan memanfaatkan panjang gelombang maka CDMA bekerja dengan memanfaatkan lebar gelombang. Hal ini lah yang membuat CDMA bekerja lebih efisien dan lebih kuat dibanding GSM. Operator jaringan selular dalam negeri seperti Telkom dengan produk Flexi nya, Bakrie Telekom dengan produk Esia nya, Indosat dengan produk Star One nya, Mobile 8 dengan produk Fren nya, dan Lippo Telekom dengan produk Lippo Tel nya, berusaha untuk menawarkan yang terbaik kepada masyarakat. Berbagai strategi pernah mereka coba, akan tetapi hasilnya tidak seperti yang mereka harapkan. Sebagai salah satu strategi, Price Bundling (Bendel Harga) menawarkan sesuatu yang berbeda, yakni menjual dua atau lebih produk dalam satu harga. Strategi ini pun mulai dicoba diterapkan kepada produk para operator jaringan CDMA. Flexi menamakan produk bendel harganya dengan Flexi Promo, dan Fren menamakannya dengan FrenSip. Flexi Promo berisi produk perdana Flexi Trendy beserta Hand Phone CDMA Nokia 2270. Sedangkan FrenSip berisi produk perdana Fren Pra Bayar beserta Hand Phone CDMA Samsung SCH-N356. Penelitian ini akan membahas tentang efektifitas kedua produk bendel harga di atas. Melalui analisis terhadap persepsi dan willingness to buy responden, akan diperoleh hasil berupa hal-hal apa saja yang terpengaruh oleh strategi bendel harga yang diterapkan operator jaringan CDMA ini. Peneilitian ini telah memperoleh hasil yang dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, penelitian ini membuktikan bahwa strategi bendel harga tidak dapat mempengaruhi persepsi dan willingness to buy responden secara signifikan. Kedua, ada bebrapa faktor atau taribut dari variabel yang terpengaruh oleh strategi bendel harga akan tetapi secara keseluruhan varibel tersebut tidak terpengaruh oleh strategi bendel harga. Ketiga, ternyata menurut penelitian ini ada beberapa faktor atau atribut variabel yang terpengaruh secara signifikan tetapi negatif, maka berhati-hatilah dalam menggunakan strategi ini.Ada tabel


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
5183PSB lt.2 - Karya Akhir1
PenerbitDepok: Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2005
Edisi-
SubjekTelecommunication industry
Marketing strategy
Willingness to buy
ISBN/ISSN-
Klasifikasi-
Deskripsi Fisikxiv, 178 p. ; 30 cm
Info Detail Spesifik-
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?