Text
Valuasi ekonomi Taman Nasional Kepulauan Wakatobi sebagai pendukung kebijakan pengelolaan kawasan di masa depan
Sebagai salah satu kawasan yang didaulat dunia sebagai kawasan yang menyimpan kekayaan keanekaragaman hayati, Kepulauan Wakatobi masih jauh dari kesan terkelola dengan rapi. Pesona keindahan laut dan produksi hasil lautnya yang melimpah selama ini telah diakui oleh masyarakat internasional, namun sebaliknya justru kepedulian masyarakat Indonesia terhadap Kepulauan Wakatobi amat minim. Sejak ditetapkan menjadi kawasan perlindungan laut dengan nama Taman Nasional Kepulauan Wakatobi (TNKW) pada tahun 1996, pengelolaan kawasan ini mengalami dinamika beragam. Hingga tahun 2002 lalu Balai Taman Nasional Kepulauan Wakatobi (BTNKW) masih menjadi satu-satunya pihak yang berwenang dalam pengelolaan kawasan TNKW, selain Pemkab Buton tentunya. Arah kebijakan pengelolaan yang kurang jelas ditambah dengan arti penting kawasan ini, membuat World Wide Fund (WWF) - Indonesia bersama The Nature Conservancy (TNC) berkomitmen untuk membantu pengelolaan bersama BTNKW hingga menjadi sebuah Program Kerjasama Pelestarian WWF-TNCBTNKW (joint project) yang bercita-cita mewujudkan sebuah konsep pengelolaan bersama (collaborative management). Pada tahun 2003 Kepulauan Wakatobi berdiri sendiri menjadi sebuah kabupaten dengan nama Kabupaten Kepulauan Wakatobi.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5223 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2005 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Wakatobi Regional economics Natural resources Social economic condition |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xii, 100 p. : diagr. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |