Text
Kaitan peristiwa pemilu presiden putaran pertama 5 Juli 2004 dan pemilu presiden putaran kedua 20 September 2004 dengan harga saham dan volume perdagangan saham di pasar modal Indonesia
Secara sederhana investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu aset (assets) selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan / atau peningkatan nilai investasi. Pembelian saham merupakan salah satu bentuk investasi di pasar modal. Melalui investasi dalam bentuk saham, investor berharap mendapatkan tingkat pengembalian atau return berupa capital gain yaitu selisih antara harga beli saham dan harga jual saham, serta dividen. Dalam melakukan investasi, investor akan memperkirakan berapa tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) atas investasinya untuk suatu periode tertentu di masa datang. Namun, setelah periode investasi berlalu, belum tentu tingkat pengembalian yang terealisasi (realized return) adalah sama dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Ketidakpastian akan tingkat pengembalian merupakan inti dari investasi, yaitu bahwa investor harus selalu mempertimbangkan unsur ketidakpastian yang merupakan risiko investasi. Sebagai komoditas investasi dan salah satu instrumen pasar modal, saham perusahaan go public sangat peka terhadap perubahan-perubahan atau peristiwa-peristiwa yang terjai baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Salah satu bentuk risiko investasi di pasar modal adalah risiko pasar. Peristiwa politik yang diantaranya berupa proses pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) merupakan bagian dari risiko pasar. Peristiwa Pemilu 2004 adalah peristiwa politik dengan skala nasional yang dilaksanakan tidak sebagaimana biasanya karena pemilihan umum yang dilangsungkan guna memilih waki-lwakil rakyat dan presiden beserta wakilnya itu dilakukan secara langsung. Antusiasme dan respon positif dari masyarakat terhadap sistem yang baru tersebut secara bersamaan disertai dengan kekhawatiran yang besar terhadap proses pelaksanaan Pemilu, mulai dari kegiatan kampanye hingga terpilihnya presiden serta wakil presiden yang baru. Kondisi ini tentu menimbulkan berbagai sentimen dan spekulasi dari masyarakat khususnya para pelaku pasar karena terkait dengan kelangsungan investasinya. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan yang dikenal dengan istilah event study dengan tujuan untuk mengamati pergerakan harga saham dan aktivitas volume perdagangan saham di sekitar tanggal peristiwa Pemilu Presiden Putaran Pertama (5 Juli 2004) dan Pemilu Presiden Putaran Kedua (20 September 2004). Penelitian dimulai dengan menyusun suatu hipotesis yang dilanjutkan dengan melakukan perhitungan terhadap return dan aktivitas volume perdagangan saham. Kemudian dilakukan pengujian secara statistik terhadap hipotesis yang disusun guna mengetahui tingkat signifikansinya untuk menolak atau menerima hipotesis dengan menggunakan statistik uji t. Hasil studi mengindikasikan 3 (tiga) hal. Pertama, bursa saham Indonesia ternyata hanya sedikit bereaksi terhadap peristiwa Pemilu 2004. Kedua, rata-rata return saham yang diterima investor sebelum dengan setelah terjadinya peristiwa Pemilu 2004 secara signifikan tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Terakhir, bahwa rata-rata aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan setelah terjadinya peristiwa Pemilu 2004 secara signifikan juga tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Kesimpulannya, secara umum Pasar Modal Indonesia tidak terlalu terpengaruh oleh pelaksanaan Pemilu sebagai salah satu peristiwa politik akbar yang berlangsung 2004 silam. Ada tabel
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
| Penerbit | Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2006 |
|---|---|
| Edisi | - |
| Subjek | Share valuation Capital markets Investment |
| ISBN/ISSN | - |
| Klasifikasi | - |
| Deskripsi Fisik | ix, 66 p., 10 p. : diagr. ; 30 cm & lamp. |
| Info Detail Spesifik | - |
| Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
| Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |