Text
Analisis distribusi dana zakat produktif dalam rangka pemberdayaan ekonomi umat : studi kasus pada BAZNAS
Zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu melaksanakannya dan diperuntukkan bagi mereka yang berhak menerimanya. Pengelolaan zakat yang baik akan dapat mengoptimalkan potensi zakat yang ada untuk dapat dimanfaatkan untuk memajukan kesejahteraan umum bagi seluruh masyarakat. Hal terpenting dari zakat adalah bagaimana mengelolanya (manajemennya). Pengelolaan zakat yang profesional dan bertanggung jawab mutlak diperlukan oleh pemerintah (Badan Amil Zakat) dan masyarakat (Lembaga Amil Zakat) agar tujuan dari pendayagunaan dana zakat ini bisa tepat sasaran, terutama untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan menghilangkan kesenjangan sosial. Tujuan dari penulisan karya akhir ini adalah untuk mengidentifikasi model-model sistem pemberdayaan ekonomi yang mampu mengangkat derajat hidup orang banyak, serta melihat sejauh mana peranan pemerintah (BAZNAS) dalam usaha pengentasan kemiskinan melalui dana zakat. Selain itu pembahasan ini dilakukan untuk mengidentifikasi program pemberdayaan yang tepat yang akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi mustahik, mitra BAZNAS, dan BAZNAS sendiri. Khusus bagi BAZNAS, hal ini ditujukan untuk mengurangi ketergantungan penerimaan dari setoran yang dilakukan oleh muzakki. Program pemberdayaan yang selama ini dilakukan selalu melibatkan mitra pendamping seperti yayasan, koperasi, atau BMT sebagai pelaksana program. Keterlibatan BAZNAS dalam seluruh kegiatan sangat kecil. Selama ini peran BAZNAS masih sebatas penyedia dana untuk kegiatan-kegiatan yang diajukan oleh pihak-pihak yang memiliki program pemberdayaan. Untuk saat ini sudah selayaknya BAZNAS melakukan sesuatu yang kongkrit dengan merancang program-program ekonomi yang terarah dan sesuai dengan karakteristik demografi dan potensi masyarakat kita. Program terpadu masyarakat mandiri merupakan salah satu program yang harus terus dikembangkan dan diperluas pelaksanaannya. Program ini berusaha untuk meningkatkan derajat kehidupan masyarakat pada suatu daerah dengan mengoptimalkan potensi, khususnya ekonomi, yang dimiliki masyarakat daerah tersebut. Dengan cara ini sumber daya yang dibutuhkan untuk menggali potensi tersebut menjadi lebih kecil, karena BAZNAS cukup menyediakan dana, program yang jelas, dan tenaga ahli untuk melaksanakannya. Program terpadu ini juga harus dijalankan dengan prinsip bisnis (tidak diberikan dengan hibah) untuk mendorong masyarakat agar lebih keras berusaha, menumbuhkan kesadaran, dan rasa tanggung jawab. Tujuan lainnya adalah untuk membantu daerah lain yang memerlukan bantuan serupa dengan dana bergulir. Dengan demikian penerimaan BAZNAS bisa digunakan untuk melaksanakan program-program lainnya. Melalui simulasi kecil yang panulis lakukan, hasil yang diperoleh melalui program terpadu ini ternyata memberikan manfaat yang lebih besar kepada mustahik dibandingkan dengan penyertaan modal pada lembaga keuangan syariah. Selain itu sistem bagi hasil yang digunakan untuk pembiayaan memberikan proyeksi hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pembiayaan konvensional.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5236 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2005 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Islamic finance Islamic economics Zakat |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | viii, 71 p., 37 p. : diagr. ; 30 cm & lamp. |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |