Text
Penerapan metode event study dan data envelopment analysis untuk meneliti pengaruh divestasi saham pemerintah pada bank hasil rekapitalisasi terhadap harga saham dan efisiensi kinerja operasional bank (2000-2005)
Proses divestasi saham Pemerintah Pada Bank Hasil Rekapitalisasi yang merupakan suatu kebijakan strategis yang diambil oleh Pemerintah sebagai lanjutan dari proses restrukturisasi perbankan, mendapat tentangan dari berbagai kalangan yang menilai bahwa proses divestasi belum tepat dilakukan. Hal ini terkait erat dengan masalah obligasi rekap yang rata-rata masih menjadi aset pada bank-bank yang divestasi, sehingga Pemerintah masih memiliki kewajiban untuk membayar beban bunga obligasi tersebut, yang jumlahnya jauh lebih besar dari dana hasil penjualan saham Pemerintah melalui proses divestasi ini. Selain merupakan suatu kebijakan Pemerintah dalam upaya penyehatan sektor perbankan, divestasi juga merupakan suatu kegiatan yang diambil manajemen perusahaan dalam hal ini Pemerintah sebagai pemegang saham pengendali, yang dapat dijadikan indikator bagi para investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan, hal ini dikenal dengan teori sinyal (signaling theory). Investor akan bereaksi positif yang tercermin dari adanya abnormal return positif, jika investor beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan manajemen perusahaan akan berdampak positif bagi kelangsungan perusahaan. Sebaliknya, jika investor menganggap bahwa yang dilakukan oleh manajer akan membawa dampak buruk bagi prospek perusahaan di masa yang akan datang, maka investor akan bereaksi negatif dengan melepas saham yang dimilikinya, sehingga jika pasar tidak berada pada kondisi efisien akan terjadi penurunan harga secara bertahap yang memungkinkan terjadinya abnormal return negatif. Berdasarkan penelitian didapatkan bukti empiris bahwa, kebijakan divestasi ini ditanggapi secara positif oleh para investor, hal ini ditandai dengan adanya average abnormal return positif yang signifikan terjadi pada hari ke-6 sebelum divestasi dan hari ke-2 setelah divestasi dilakukan. Sedangkan abnormal return yang negatif terjadi pada hari ke-15 setelah pengumuman, hal ini terjadi karena kenaikan harga yang terjadi menjelang pengumuman divestasi terlalu tinggi (terjadi overreaction) sehingga setelah pengumuman divestasi dilakukan harga mengalami penurunan ke level harga yang dipersepsikan oleh investor sebagai tingkat harga yang semestinya. Di sisi internal bank, kebijakan divestasi ini membawa perbaikan kinerja yang cukup signifikan pada sisi operasional bank. Hal ini dibuktikan dengan meningkatkannya skor efisiensi relatif kinerja operasional sebesar 38,76% dari skor efisiensi rata-rata sebelum dan sesudah divestasi. Walau secara keseluruhan proses divestasi mampu membawa perbaikan pada kinerja operasional bank-bank terkait, namun hasil penelitian lebih lanjut menunjukan bahwa secara rata-rata industri, kondisi perbankan Indonesia saat ini masih belum optimal dalam memfungsikan kembali banknya kepada bisnis utama perbankan yaitu menyalurkan kredit. Rupanya bank-bank ini masih mengandalkan obligasi pemerintah sebagai sumber pendapatan dalam portofolio aset mereka. Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5251 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2006 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Share valuation Financial management Banks |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xii, 131 p., 68 p. : diagr. ; 30 cm & lamp. |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |