Text
Perbedaan pembelian secara impulsif (impulse buying) antara pria dengan wanita bekerja di Jabotabek : perbedaan dalam tingkat kecenderungan, kategori produk, dan alasan/pertimbangan pembelian
Beberapa survei, di antaranya survei yang dilakukan oleh Point of Purchase Advertising Institute di Amerika Serikat menunjukkan bahwa semakin banyak orang melakukan pembelian secara impulsif (impulse buying), dimana pembeli melakukan pembelian secara tidak terencana. Di Indonesia sendiri, gencarnya promosi peritel modern terbukti mampu menarik konsumen dan berhasil merangsang serta meningkatkan terjadinya impulse buying tersebut. Berbicara mengenai impulse buying lebih lanjut, banyak riset, di antaranya riset yang dilakukan pada pria dan wanita usia remaja di Taiwan (2005) dan riset yang dilakukan oleh Verplanken dan Herabadi (2001) terhadap mahasiswa-mahasiswi University of Nijmegen, The Netherlands, menunjukkan bahwa secara signifikan terdapat perbedaan kecenderungan melakukan impulse buying antara pria dengan wanita. Riset lainnya, yang juga dilakukan oleh Verplanken dan Herabadi, kali ini dengan mengambil sampel yang lebih heterogen, memberikan hasil yang berbeda. Dalam riset tersebut tidak ditemukan adanya perbedaan secara signifikan antara pria-wanita dalam tingkat kecenderungan melakukan impulse buying. Selain itu, beberapa riset menemukan bahwa terdapat perbedaan impulse buying yang dilakukan oleh pria dengan wanita, berdasarkan kategori produk yang dibeli dan alasan yang menyertai pembelian. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagaimana jika di Indonesia juga dilakukan penelitian yang sama dengan sampel yang berbeda, misalnya pria-wanita bekerja. Berangkat dari permasalahan/pertanyaan tersebut, riset ini ditujukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan secara signifikan antara pria dan wanita bekerja yang berdomisili di Jabodetabek, usia 18-55 tahun, dalam kecenderungan melakukan impulse buying serta perbedaan impulse buying antara pria-wanita bekerja, berdasarkan kategori produk dan alasan pembelian/pertimbangan. Skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kecenderungan melakukan impulse buying adalah skala yang dikembangkan Verplanken dan Herabadi. Riset dilakukan secara eksploratif, yang kemudian dilanjutkan dengan riset deskriptif. Sampel pada riset deskriptif diambil dengan menggunakan kombinasi antara metode judgmental sampling dan quota sampling, dengan perincian 75 responden pria dan 75 responden wanita. Hasil riset menunjukkan bahwa secara signifikan terdapat perbedaan tingkat kecenderungan melakukan impulse buying antara pria-wanita bekerja, dimana wanita ditemukan lebih impulsif dibanding pria. Berdasarkan kategori produk, ditemukan adanya perbedaan tingkat kemungkinan antara pria dengan wanita untuk membeli kategori produk tertentu secara impulsif. Kategori produk makanan, pakaian, perawatan tubuh, dan perhiasan (termasuk aksesoris pakaian) lebih mungkin dibeli secara impulsif oleh wanita, sementara kategori produk elektronik, peralatan pertukangan, peralatan mobil, dan peralatan olah raga lebih mungkin dibeli secara impulsif oleh pria. Berdasarkan pertimbangan pembelian, ditemukan bahwa secara signifikan terdapat perbedaan impulse buying antara pria dengan wanita berdasarkan pertimbangan tertentu yang menyertai pembelian, yaitu dalam pertimbangan mengenai harga, keunikan produk, dan atmosfer toko. Wanita ditemukan lebih mempertimbangkan harga, keunikan produk, dan atmosfer toko pada saat melakukan impulse buying dibandingkan pria. Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5276 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2006 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Consumer research Buying |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xii, 143 p. : diagr. ; 30 cm. |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |