Text
Analisis faktor-faktor yang membentuk attitude, subjective norm dan perceived behavioral control pengguna linux melalui penerapan Decomposed theory of planned behavior
Komputer sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat diberbagai belahan dunia. Salah satu komponen yang paling penting agar sebuah komputer dapat beroperasi adalah sistem operasi. Ada satu sistem operasi yang digunakan oleh mayoritas pengguna komputer yang menguasai 94% pangsa pasar sistem operasi. Masalah timbul karena sistem operasi itu tidak terjangkau untuk sebagian besar penduduk Indonesia sehingga muncul pembajakan baik sistem operasi maupun software-software komputer yang mengangkat Indonesia sebagai negara pembajak peringkat ke-empat didunia. Sementara disisi lain ada sistem operasi yang sifatnya free. Linux merupakan salah satu solusi untuk menghindarkan bangsa ini dari maraknya pembajakan software komputer karena Linux dapat digandakan secara free dan Legal. Namun mengapa adopsi sistem operasi ini masih terlihat lambat. Dilatar belakangi oleh adanya permasalahan tersebut, riset ini ditujukan untuk mengetahui faktor ?faktor apa yang berhubungan dengan niat seseorang untuk beralih menggunakan Linux. Karena dengan diketahuinya faktor-faktor tersebut pada akhirnya dapat dimanfaatkan untuk mendorong adopsi sistem operasi Linux. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel pengguna Linux yang berdomisili diJakarta. Pengguna Linux disini adalah orang yang masih menggunakan Linux ataupun orang yang sudah tidak menggunakan Linux tapi pernah menggunakan Linux selama minimal 1 bulan. Riset dilakukan secara eksploratif lalu kemudian dilanjutkan dengan riset deskriptif. Sampel pada riset deskriptif diambil dengan menggunakan metode convenience sampling dengan responden sebanyak 110 orang. Riset dilakukan dengan mengaplikasikan model Decomposed Theory of Planned Behavior. Dari riset diperoleh hasil bahwa Relative advantage, Ease of Use dan Compatibilty memiliki hubungan dengan Attitude, sementara Subjective Norm juga berhubungan dengan pengaruh normatif yang datang dari keluarga, rekan kerja dan teman. Hubungan yang signifikan juga terdapat antara Perceived Behavioral Control dengan Self Efficacy dan Facilitating Condition. Sementara itu dari hasil riset ini juga diperoleh observed variabel yang paling dominan dalam pembentukan variabel-variabel yang mempengaruhi Attitude, Subjective Norm dan Perceived Behavioral Control. Observed variabel yang paling dominan dalam membentuk Relative Advantage adalah kemampuan Linux untuk menghemat biaya lisensi software, untuk variabel Compatibility dibentuk oleh kesuaian Linux dengan nilai hidup dan kesuaian Linux dengan skill penggunaan computer sementara untuk variabel Ease of Use juga sama-sama dibentuk oleh dua observed variabel yaitu easy to use dan easy to operate. Subjective norm paling dominan dibentuk oleh keluarga. Sementara untuk variabel yang mempengaruhi Perceived Behavioral Control yaitu Self Efficacy paling dominan dibentuk oleh keyakinan mampu mengoperasikan Linux, untuk variabel pembentuk PBC lainnya yaitu facilitating condition paling dominan dibentuk oleh ketersediaan support. Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5334 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2006 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Software Computer programmes Marketing research Consumer perception |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xiii, 125 p. ; diagr. ; 30 cm & lamp |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |