Text
Analisa kinerja dimensi ekuitas merek sabun Mandi cair LUX berdasarkan persepsi target konsumennya
(A) Emelda Veronica Simarmata, 0601007068 (B) Manajemen Pemasaran (C) xiii+88 halaman; 24 tabel; 19 gambar; 12 halaman lampiran (D) Analisa Kinerja Dimensi Ekuitas Merek Sabun Mandi Cair Lux Berdasarkan Persepsi Target Konsumennya (E) Fenomena kehidupan yang serba praktis dan cepat sedang melanda kota-kota besar di Indonesia. Sehingga kebutuhan akan produk yang menjanjikan kepraktisan juga sangat diminati. Antara lain sabun mandi cair yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan hidup konsumen yang serba praktis tersebut. Hal ini menyebabkan persaingan di industri sabun mandi semakin ketat. Karena itu produsen sabun mandi menyikapinya dengan mempertahankan ekuitas merek yang dimilikinya. Mempertahankan ekuitas merek dilakukan dengan menganalisa kinerja setiap dimensi dalam ekuitas merek tersebut. Berangkat dari latar belakang permasalahan dan tujuan tersebut maka dilakukan penelitian terhadap 177 orang responden di DKI Jakarta yang berusia 18-35 tahun dan pengguna sabun mandi cair baik pria maupun wanita. Skala yang digunakan dalam penelitian ini mencakup skala ordinal, nominal dan interval. Riset awal dilakukan secara eksploratif kemudian dilakukan riset deskriptif. Metode sampling yang digunakan adalah convinience sampling dengan proporsi pengguna sabun mandi cair merek Lux sebanyak 112 orang responden sedangkan yang tidak menggunakan sebanyak 65 orang responden. Hasil riset menunjukkan bahwa kinerja dimensi brand awareness dari merek Lux tergolong baik secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari merek Lux yang menduduki top of mind di benak konsumennya serta brand recognition juga. Untuk dimensi brand association merek Lux identik dengan asosiasi wangi. Pada dimensi perceived quality hasil analisa menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja atribut yang dihasilkan di mata pengguna dan non pengguna sabun mandi cair merek Lux. Dari hasil uji t yang dilakukan juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pada pengguna maupun non pengguna sabun mandi cair Lux. Untuk dimensi brand loyalty secara keseluruhan loyalitas responden masih kurang terhadap merek Lux. Untuk dimensi ini hanya dijawab oleh responden yang menggunakan sabun mandi cair merek Lux saja. Terlihat bahwa kebanyakan responden berada pada level habitual buyer yang menunjukkan bahwa masih banyak konsumen sabun mandi cair Lux yang membeli suatu merek hanya berdasarkan kebiasaan saja. Yang artinya tingkat kesetiaan konsumen terhadap merek Lux masih rendah. Hal ini dapat diantisipasi dengan melakukan berbagai strategi pengembangan produk dan konsep promosi yang kualitas dan kuantitasnya tinggi. Sehingga dapat menarik ataupun mempertahankan konsumen yang loyal. Produsen harus selalu memperhatikan kinerja dari produk dan mereknya secara berkesinambungan. Sehingga dengan demikian dapat mencegah terjadinya kemerosotan penjualan ataupun tersingkir dari persaingan di industri yang dijalani. Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5384 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2006., 2006 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Brand equity Brand association Consumer perception Soap Brand loyality |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xiii, 88 p., 12 p. : diagr. ; 30 cm & lamp |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |