Text
Strategi keuangan menghadapi risiko insovency dalam perusahaan Asuransi Jiwa studi kasus : PT. BNI life Insurance
Perkembangan perekonomian di Indonesia, walaupun lambat, tetap terus bertumbuh. Hal ini juga diwarnai oleh masuknya perasuransian di Indonesia yang berawal pada tahun 1859, yaitu Nederlandsch Indische Lifjrente Levensvezekerings Maatschappij atau NILIMIJ, yang kemudian didirikan Onderlinge Levensvezekerings Maatschappij (OL-Mij). Kebutuhan akan asuransi semakin lama semakin meningkat seiring dengan berbagai faktor-faktor pemicu risiko atau ketidakpastian. Untuk terciptanya suatu keteraturan, maka pemerintah menyusun berbagai regulasi yang, secara langsung maupun tidak langsung, memberikan sokongan dan dukungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan industri perasuransian Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu, industri asuransi mengalami permasalah permasalahan akhirnya memberi dampak buruk bagi masyarakat. Maka pemerintah meninjau dan merancang ulang kembali keputusan-keputusan yang pernah dibuat sebelumnya, yang memang sampai harus mengorbankan beberapa perusahaan asuransi, dimana terhadap perusahaan-perusahaan diberlakukan Pembekuan Kegiatan Operasi (PKU). Keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemerintah juga mencakup perhitungan perhitunganperhitungan keuangannya, dan sekaligus menjaga citranya di mata masyarakat, khususnya para pemegang polis. Metode RBC (Risk Based Capital) adalah suatu metode yang sudah sangat kental dikenal dalam industri asuransi, yang bertujuan untuk menjaga kesehatan perusahaan asuransi, sekaligus reasuransi. Dari metode ini, dapat diketahui bagaimana perusahaan asuransi harus berstrategi agar dapat terus memiliki kondisi keuangan yang sehat. Untuk mengetahui praktik yang sesungguhnya, maka dilakukan wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan, dan juga melakukan analisa horizontal dari neraca dan juga dari perhitungan solvabilitas perusahaan bersangkutan. Pada akhirnya, dari metodologi penelitian yang dilakukan, ditemukan bagaimana pengaruh dari admitted assets perusahaan asuransi, sisi kewajiban yang mencakup pendapatan premi dan komposisi produk, dan schedule ? schedule yang mewakili deviasi dari Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (BTSM) terhadap fluktuasi tingkat RBC. Analisa dan pembedahan neraca beserta perhitungan RBC dengan komponen komponennya pengelolaan kewajiban, termasuk pemetaan bisnis, pemilihan produk yang berdasar pada jangka waktu penerimaan premi, merupakan faktor internal perusahaan yang memicu risiko solvabilitas perusahaan asuransi jiwa. Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5390 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2006 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Insurance companies Financial management Liabilities Risk based capital Admitted assets |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | x, 46 p. ; chart. ; 30 cm & lamp |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |