Text
Evaluasi kinerja keuangan Bank Mandiri setelah merger sebagai Bank Rekapitalisasi
Kebijakan pemerintah dalam merestrukturisasi BUMN-BUMN, terutama sejak terjadinya stagnasi ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998, menjadi suatu pilihan agar BUMN tersebut mampu mempertahankan kegiatan operasionalnya. Salah satu restrukturisasi BUMN yang telah dilakukan adalah melakukan merger terhadap empat bank pemerintah, yaitu BBD, BDN, Bapindo, dan Bank Exim menjadi Bank Mandiri. Harapan pemerintah dengan adanya merger tersebut adalah Bank Mandiri dapat beroperasi sebagai intermediary financial yang mampu mendukung sektor riil di Indonesia sehingga bisa turut berperan dalam memperbaiki kondisi makroekonomi nasional. Dengan menggunakan empat metode penelitian, yaitu Chi-Square, analisis rasio dan diagram Du Pont, Altman Z-Score, serta DEA, hasil studi menunjukkan bahwa pertama, kinerja Bank Mandiri sebelum merger sangat buruk. Kedua, kinerja keuangan Bank Mandiri menunjukkan perbaikan pasca merger. Hal ini ditunjukkan dengan semakin baiknya rasio keuangannya, semakin kecilnya potensi kebangkrutannya, serta semakin meningkatnya skor efisiensinya dari tahun ke tahun. Ketiga, dibandingkan dengan bank pemerintah lainnya, Bank Mandiri telah berhasil mencapai skor efisiensi penuh, yaitu sebesar 100% relatif terhadap keempat bank pemerintah lainnya, yaitu BNI, BRI, BTN, dan BEI. Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5391 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2006., 2006 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Banks Financial performance Mergers Performance analysis |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | x, 110 p., 21 p. : diagr. ; 30 cm & lamp |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |