Text
Analisis dampak perlakuan fasilitas PPN & PPnBM tidak dipungut di Kawasan berikat daerah industri Pulau Batam
Kondisi Indonesia pada tahun 1970-an, hampir 80 % ekspor yang dihasilkan adalah berasal dari sumber daya minyak dan gas bumi, kondisi naiknya harga minyak ini mengkhawatirkan. Selain itu secara kenyataan Indonesia telah menjadi negara net importir minyak, karena ketersediaan minyak di dalam negeri tidak dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. Kondisi ini membuat pemerintah menggencarkan sektor non migas, sehingga dapat menggantikan peran migas serta dapat menghentikan ketergantungan Indonesia pada sektor migas. Dalam mengupayakan peningkatan ekspor non-migas tiap tahunnya, salah satu langkah yang diambil pemerintah adalah dengan memberikan fasilitas PPN dan PPhBN tidak dipungut terutama diberikan pada daerah industri Pulau Batam. Dalam beberapa tahun yang akan datang, Indonesia tidak lagi memiliki ketergantungan pada sektor migas serta dapat menghasilkan produk non-migas yang berkualitas.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5406 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2006 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Income tax Taxation Industrial areas Value added tax |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xi, 113 p. : diagr. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |