Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
No image available for this title

Text

Kinerja operasi pasca initial publik offerings (IPO) perusahaan-perusahaan di industri manufaktur tahun 2000-2002

Dwi Martani (Pembimbing/Promotor) - ; Hasyim, Arief Rahman - ;

Penelitian ini bermaksud untuk melihat apakah terjadi penurunan dalam kinerja operasi perusahaan-perusahaan di industri manufaktur yang melakukan Initial Public Offerings (IPO) dalam kurun waktu 2000-2002. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan kinerja operasi setelah IPO. Studi yang dilakukan oleh Jain dan Kini (1994) adalah pionir penelitian yang menemukan adanya penurunan kinerja operasi setelah IPO melalui dua variabel yang dipakainya, Operating Return on Asset (OROA) dan Cash Flows from Operating Deflated by Total Assets (CFODTA). Beberapa penelitian lain pun mengkonfirmasi temuan ini. Yang paling dekat dengan pasar modal Indonesia adalah penelitian yang dilakukan oleh Kim et al (2003) dimana mereka juga menemukan adanya penurunan atas dua variabel seperti yang dipakai dalam penelitian Jain dan Kini, tapi dengan penurunan yang lebih dramatis. Hal ini disebabkan karena adanya informasi asimetrik yang lebih lebar dibandingkan pasar modal yang maju. Peneliti menggunakan tiga variabel kinerja operasi untuk mengukur apakah terjadi penurunan dalam kinerja operasi perusahaan-perusahaan yang melakukan IPO di industri manufaktur yaitu: Operating Return on Assets (OROA) Cash Flows from Operating Deflated by Total Assets (CFODTA) dan Operating Profit Margin (OPM) untuk waktu pengamatan dari sebelum IPO (T-1) hingga tiga tahun setelah IPO (T3). Penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan untuk dua variabel, yaitu variabel OROA dan OPM. Tetapi penurunannya tidak dramatis seperti yang terjadi di Thailand. Tetapi penurunan yang signifikan ini tidak terjadi untuk waktu pengamatan T-1 ke T0. Sedangkan untuk variabel CFODTA, justru tidak terjadi penurunan yang signifikan untuk semua waktu pengamatan. Setelah disesuaikan dengan industrinya, justru terjadi penurunan yang signifikan dalam median untuk semua variabel. Lagi-lagi, penurunan ini tidak terjadi untuk waktu pengamatan T-1 ke T0. Penulis juga melakukan pengujian korelasi antara Initial Return (IR) dan perubahan kinerja operasi dengan menggunakan tiga variabel di atas. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah adanya perubaha kinerja tersebut dapat dilihat dari IR. Setelah dilakukan pengujian, ternyata tidak ada hubungan yang signifikan. Hanya untuk beberapa waktu pengamatan saja yang menggunakan variabel OROA dan OPM. Sementara variabel CFOTDA justru tidak ada korelasi yang signifikan. Setelah diuji dengan menggunakan perubahan kinerja setelah penyesuaian industri, didapatkan hasil yang cukup berbeda dimana untuk variabel CFODTA ternyata memiliki hubungan yang signifikan. Sedangkan untuk variabel OROA tidak memiliki korelasi yang signifikan sama sekali. Untuk variabel OPM, terdapat korelasi yang signfikan dengan IR untuk satu waktu pengamatan. Ada tabel


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
5546PSB lt.2 - Karya Akhir1
PenerbitJakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2006
Edisi-
SubjekManufacturing industry
Capital market
Initial public offerings
Operating performance
ISBN/ISSN-
Klasifikasi-
Deskripsi Fisikviii, 81 p. ; 30 cm
Info Detail Spesifik-
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?