Text
Analisa struktur dan kinerja industri perminyakan di Indonesia : aplikasi model computable general equilibrium
Energi bagi suatu negara merupakan salah satu sektor vital yang menentukan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Jaminan ketersediaan komoditi energi dapat diartikan sebagai jaminan kepada setiap sektor dalam perekonomian untuk berkembang dan meningkatkan investasi. Salah satu komoditi energi yang saat ini menjadi bahan analisa ekonom di seluruh dunia serta merupakan komoditi energi yang sensitif dalam perekonomian suatu negara adalah fossil fuels atau bahan bakar minyak (BBM). Diberlakukannya UU No. 22 tahun 2001 membawa dampak yang besar bagi industri perminyakan di Indonesia. Pertamina kehilangan hak monopolinya, sehingga struktur industri perminyakan di Indonesia berubah menjadi lebih kompetitif. Perubahan kearah struktur yang lebih kompetitif tersebut menarik untuk diteliti karena merupakan salah satu pembuktian teori ekonomi yang mengatakan bahwa perekonomian akan efisien dibawah kondisi market mechanism. Perlu analisa dan penelitian yang cermat untuk memprediksi dampak dari dibukanya industri perminyakan Indonesia. Skripsi ini akan menganalisa dampak dari liberalisasi industri perminyakan terhadap perekonomian Indonesia dengan memakai teori Computable General Equilibrium (CGE). Salah satu alasannya adalah karena liberalisasi sektor hilir industri perminyakan akan berdampak pada perekonomian secara keseluruhan. Sehingga akan lebih baik apabila analisa dilakukan dengan memakai teori dan alat yang dapat mengakomodir situasi tersebut. Setelah melakukan simulasi, dapat disimpulkan bahwa liberalisasi industri perminyakan membawa dampak yang beragam pada perekonomian Indonesia. Kenaikan harga BBM sampai pada tingkat harga pasar akan membawa dampak negatif pada perekonomian sedangkan kenaikan tingkat investasi akan membawa dampak positif pada perekonomian. Penulis pribadi berpendapat bahwa keputusan pemerintah untuk melepas kontrol atas industri perminyakan merupakan langkah yang perlu didukung. Namun demikian diperlukan langkah antisipatif guna meredam dampak negatif dari liberalisasi industri perminyakan. Menurut penulis kebijakan pemerintah guna meredam dampak negatif tersebut perlu difukoskan pada arus investasi, dengan cara: memperbaiki sarana infrastruktur, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perekonomian, memperbaiki sarana penyediaan energi dan penyediaan dan perbaikan sarana transportasi massal.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5551 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2006 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Industrial economics Petroleum industry Investment economic conditions Microeconomic theory |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | vii, 127 p. : diagr. ; 30 cm. |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |