Text
Determinan partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia : analisis data survei sosial ekonomi Nasional (Susenas) 2004
Studi ini mencoba untuk mengetahui dan menganalisis determinan partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia dengan menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2004, di mana data SUSENAS merupakan data yang paling kaya akan informasi sosio ekonomi pada tingkat individu dan rumah tangga di Indonesia. Secara umum, penduduk dibedakan atas penduduk usia kerja dan penduduk bukan usia kerja. Dan penduduk usia kerja menurut kegiatan utamanya dikelompokkan atas dua, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja dan mencari kerja. Sedangkan bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang sekolah, mengurus rumah tangga, dan melakukan kegiatan lainnya yang tidak dapat dikategorikan sebagai kegiatan bekerja atau mencari kerja. Keputusan perempuan untuk berpartisipasi dalam angkatan kerja atau sebaliknya, memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam angkatan kerja, dipengaruhi oleh faktor-faktor yang kemudian menjadi determinan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja. Faktor-faktor tersebut, yaitu tingkat pendidikan, karakteristik demografi, dan karakteristik ekonomi rumah tangga. Karakteristik demografi mencakup usia, status perkawinan, kehadiran anak usia di bawah lima tahun (balita) dalam rumah tangga, jumlah orang dalam rumah tangga yang bekerja (tidak termasuk responden perempuan), jumlah anggota rumah tangga, dan daerah tempat tinggal. Karakteristik ekonomi rumah tangga diwakilkan oleh pengeluaran rumah tangga per kapita per bulan. Dengan mengestimasi koefisien determinan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja akan diketahui sifat hubungan dan signifikansinya terhadap keputusan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja. Model dan metode estimasi yang digunakan dalam studi ini adalah model Logit dan metode estimasi maximum likelihood. Hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, karakteristik demografi, dan karakteristik ekonomi rumah tangga secara signifikan mempengaruhi keputusan partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia baik pada level nasional (agregat), maupun di wilayah kota dan desa. Tetapi, untuk kota, hanya satu variabel, yaitu jumlah orang dalam rumah tangga yang bekerja (tidak termasuk responden perempuan), yang tidak signifikan dalam mempengaruhi keputusan partisipasi angkatan kerja perempuan. Secara keseluruhan, hasil estimasi baik pada level nasional, kota, maupun desa menunjukkan bahwa status kawin, kehadiran balita dalam rumah tangga, dan ukuran keluarga yang besar menghambat perempuan untuk berpartisipasi dalam angkatan kerja. Sementara itu, hubungan antara tingkat pendidikan dengan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja membentuk pola bentuk ?J?, dengan probabilitas berada dalam angkatan kerja yang terendah adalah perempuan dengan tingkat pendidikan tamat SMP. Selain itu, ada hubungan berpola U terbalik antara usia perempuan dengan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja, dengan titik puncaknya adalah perempuan kelompok usia 35-54 tahun. Dengan demikian, studi ini setidaknya menyimpulkan bahwa seorang perempuan dengan tingkat pendidikan tamat SMU/SMK atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti Diploma I/II/III, S1, S2 atau S3, berstatus single (belum kawin) atau janda, berusia 15+ tetapi tidak lebih dari 54, memiliki pengeluaran rumah tangga per kapita di atas Rp450.000,00 per bulan, dan tidak ada balita dalam rumah tangga cenderung untuk berpartisipasi dalam angkatan kerja.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5552 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2007 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Labour force Regression analysis Women workers Socio Economic survey |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xi, 174 p., 15 p. : diagr. ; 30 cm & lamp |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |