Text
Pengaruh uang beredar, pengeluaran pemerintah, terms of trade, dan harga minyak dunia terhadap nilai tukar riil di Indonesia pada periode sistem nilai tukar mengambang terkendali (1989.1-1997.2) dan sistem nilai tukar mengambang bebas (1997.3-2006.1)
Menurut teori ekonomi makro, dimana suatu negara menerapkan sistem perekonomian terbuka dan perfect capital mobility, jika terjadi suatu shock terhadap perekonomian, di satu sisi menyebabkan nilai tukar riil ekuilibrium terdepreisasi, sedangkan di sisi lain nilai tukar riil tetap dipertahankan pada tingkat yang konstan, maka nilai tukar riil aktual akan berada di bawah nilai tukar riil keseimbangannya. Dengan kata lain, nilai tukar riil aktual akan terapresiasi relatif terhadap ekuilibriumnya. Hal ini mengakibatkan munculnya misalignment nilai tukar, yaitu kondisi dimana nilai tukar riil aktual tidak berada pada ekuilibriumnya sehingga menyebabkan menurunnya tingkat daya saing negara yang bersangkutan. Proses penyesuaian ini tergantung dari sistem nilai tukar apa yang dianut oleh negara tersebut. Semakin fleksibel sistem nilai tukar yang dianut, maka akan semakin baik proses penyesuaiannya karena tingkat keseimbangan pasar ditentukan oleh mekanisme pasar. Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini, ternyata pengaruh dari uang beredar (M2), pengeluaran pemerintah, dan terms of trade Indonesia secara signifikan memberikan shock kepada nilai tukar riil di sistem nilai tukar mengambang terkendali dan pengaruh dari uang beredar (M2) dan nilai tukar riil itu sendiri secara signifikan memberikan pengaruh pada nilai tukar riil di sistem nilai tukar mengambang bebas. Dengan kata lain, pengaruh uang beredar (M2) Indonesia secara signifikan mempengaruhi pergerakan nilai tukar riil di kedua rezim nilai tukar yang dianut oleh perekonomian Indonesia. Dengan meggunakan alat analisis Vector Autoregression (VAR), maka hal ini terbukti melalui dekomposisi varians yang menunjukkan bahwa uang beredar (M2) memberikan shock yang paling signifikan terhadap nilai tukar riil di dua rezim nilai tukar tersebut. Selain itu, melalui Impulse Response Function (IRF) terbukti bahwa proses penyesuaian nilai tukar riil dari shock yang berasal dari uang beredar (M2) lebih cepat melakukan penyesuaian bila dibandingkan dengan shock dari variabel lain yang mempengaruhi niali tukar riil.. Lebih lanjut, melalui uji Granger Causality Test terbukti bahwa terdapat hubungan kausalitas satu arah di dalam hubungan variabel uang beredar (M2) dan nilai tukar riil, dimana pergerakan uang beredar (M2) secara signifikan memiliki pengaruh terhadap pergerakan nilai tukar riil di dua rezim nilai tukar tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan kebijakan moneter dengan menggunakan variabel M2 Indonesia memberikan hasil yang signifikan terhadap pergerakan nilai tukar riil Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah sebaiknya perlu menggunakan M2 sebagai alat kebijakan moneter untuk mempengaruhi pergerakan nilai tukar riil Indonesia. Atau dengan kata lain, penerapan sistem nilai tukar mengambang bebas sebaiknya perlu terus digunakan di perekonomian Indonesia karena cepatnya proses penyesuaian fluktuasi nilai tukar riil dari pengaruh kebijakan moneter melalui instrumen uang beredar (M2). Ada bibliografi dan tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5563 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2006 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Exchange rate Monetary policy Terms of trade Government expenditures Money supply Vector Autoregression |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | viii, 96 p., 24 p. : diagr. ; 30 cm & lamp. |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |