Text
Perlunya peningkatan Net Enrollment Rate Seconday School bagi bangsa Indonesia untuk pengakumulasian human capital yang selanjutnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (sustainable growth) sudah tidak dapat dihindari lagi. Cara yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk hal tersebut adlah dengan meningkatkan alokasi anggaran pengeluaran belanja pemerintah di bidang pendidikan. Terdapatnya peerbedaan pandangan beberapa peneliti tentang signifikansi dari hubungan pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan terhadap Net Enrollment Rate Seconday School di negara-negara berkembang. Seperti Baro (1991); Chu (1995); Gupta, Honjo, Verhoeven (1997); Tanzi dan Chu (1998); Gupta, Verhoeven, dan Tiongson (1999) yang menyatakan terdapat hubungan positif dan Mingat dan Tan (1992); Flug, Spilimbergo, dan Wachteheim (1998) yang menyatakan tidak. Maka skripsi ini akan menganalsis lebih lanjut perbedaan itu, terutama penerpannya di Indonesia. Model yang digunakan adalah model regresi linier persamaan pendidikan yang telah digunakan sebelumnya oleh Gupta, Verhoeven, dan Tiongson dengan data panel 26 propinsi di Indonesia dan dengan runut waktu tahun 1994-2003 .Ada bibliografi dan tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5568 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2006 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Budgeting Economic growth Education Government expenditures Public economics Numan capital |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | viii, 85 p., 8 p. : 30 cm & lamp |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |