Text
Analisa pengaruh tingkat suku bunga dalam nilai tukar terhadap perilaku penyaluran dana perbankan Indonesia studi kasus : Mei 2002 - April 2007 diajukan oleh Citra Adriani
Perkembangan ekonomi suatu negara akan tumbuh sejalan dengan perkembangan lembaga-lembaga keuangan yang melakukan peran financial intermediary. Perekonomian suatu Negara yang semakin berkembang akan membutuhkan peran financial intermediary terutama dari industri perbankan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan investasi atau ekspansi usaha yang semakin meningkat. Tugas utama dari industri perbankan adalah menghimpun dana dalam bentuk Dana Pihak Ketiga (DPK) dan kemudian akan disalurkan kembali oleh industri perbankan (dalam bentuk kredit/pembiayaan ke masyarakat maupun penempatan pada instrumen surat-surat berharga seperti SBI dan SWBI) dalam rangka memperoleh keuntungan. Penyaluran dana dari industri perbankan baik dalam bentuk kredit maupun pembiayaan, akan digunakan oleh masyarakat untuk berbagai peruntukan seperti konsumsi dan investasi sektor riil yang selanjutnya akan mempengaruhi pertumbuhan sektor riil dan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan penempatan dana industri perbankan pada instrumen surat-surat berharga pada dasarnya merupakan salah satu respon industri perbankan terhadap kebijakan perubahan tingkat suku bunga (untuk mencapai kestabilan nilai tukar) yang dilakukan oleh bank sentral. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi penyaluran dana industri perbankan melalui penyaluran kedit dan penempatan pada surat-surat berharga adalah tingkat suku bunga dan nilai tukar. Dengan melihat fenomena-fenomena tersebut, penulis ingin mencoba meneliti pengaruh variabel makroekonomi khususnya tingkat suku bunga dan nilai tukar terhadap perilaku penyaluran dana industri perbankan Indonesia khususnya perilaku pada industri Bank Umum dan Bank Syariah. Selain itu penulis juga ingin melihat perilaku penyaluran keredit untuk kelompok-kelompok bank dalam struktur industri bank pada industri perbankan di Indonesia, sehingga dapat diketahui apakah kelompok bank-bank yang ada dalam struktur industri tersebut berperilaku risk averse atau risk taker terhadap shock variabel makroekonomi. Dalam penelitiannya, penulis menggunakan metode Impulse Response Function (IRF) yang merupakan sintesa penelitian dari Azis dan Thorbecke (1999).Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5653 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2007 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Exchange rates Industrial economics Credit Interest rates Bnking |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xiii, 110 p. : diagr. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |