Text
Penerapan balanced scorecard sebagai tolok ukur kinerja PT X dalam meningkatkan kinerja produksi jangka panjang diajukan oleh Bambang Irawan
Karya akhir ini membahas rancangan dan usulan penerapan balanced scorecard (BSC) sebagai pedoman pengukuran kinerja manajemen pada departemen aset dari PT. X dalam rangka meningkatkan kinerja produksi untuk jangka panjang. Hasil penelitian yang telah dilakukan, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi PT. X untuk memberikan alternatif pada pemecahan permasalahan yang dihadapi pada saat ini dalam usahanya untuk mempertahankan penurunan tingkat produksi minyak bumi pada level yang diharapkan dan mempertahankan tingkat produksi gas bumi yang tetap untuk 13 tahun kedepan. Departemen aset yang merupakan bagian yang penting dari PT. X, karena penurunan dan kenaikan tingkat produksi minyak dan gas bumi sangat ditentukan oleh kinerja departemen ini. PT. X yang berada kondisi menuai (harvest), dimana kondisi lapangan dan fasilitas produksi telah lebih dari 25 tahun, dan memerlukan penanganan yang terintegrasi dari sub departemen yang ada di departemen aset. Ada tiga sub departemen yang ada pada departemen aset yang masing-masing dikepalai oleh seorang manager, sementara departemen aset dipimpin oleh seorang manager senior. Sub departemen operasi menangani operasi pemeliharaan fasilitas produksi minyak dan gas bumi di lapangan lepas pantai, sub departemen PE (petroleum engineer) melakukan perencanaan perbaikan sumur dalam rangka mempertahankan atau meningkatkan produksi, sedangkan sub departemen sub-surface melakukan studi untuk penambahan sumur pengembangan dan sumur sisipan. PT. X yang merupakan salah satu bisnis unit yang ada di Indonesia dan merupakan bagian dari perusahaan internasional yang berpusat di Eropa. Visi PT. X sejalan dengan visi grup secara global, untuk menjadi salah satu perusahaan terbaik di abad ini. Tujuan jangka panjang dari PT. X adalah menjadikan PT. X tetap mempunyai nilai ekonomis untuk di operasikan sebagai lapangan minyak dan gas bumi dan dapat bersaing dengan bisnis unit lain dalam grup secara global dalam memberikan keuntungan kepada pemegang saham. BSC pada departemen aset ini meliputi empat hal, yaitu: perspektif keuangan, perspektif customer, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Strategi yang digunakan pada masing-masing perspektif adalah untuk meningkatkan efisiensi pada kegiatan operasi dan meningkatkan produktivitas karyawan dalam rangka menurunkan biaya produksi (lifting cost) dan meningkatkan produksi minyak dan gas. Dengan melihat tersedianya lima hal yang merupakan syarat untuk penerapan BSC pada suatu organisasi, yaitu: team eksekutif, karyawan, sub departemen, budget tahunan dan teknologi informasi, maka departemen aset pada PT. X sudah siap sebagai suatu organisasi untuk menjalankan kegiatan operasinya dengan menggunakan sistem manajemen BSC. Penerapan BSC pada departemen aset PT. X akan dapat membuat PT. X menjadi suatu organisasi yang fokus pada strategi. Karena penerapan BSC akan membuat departemen aset dari PT. X dapat menterjemahkan strategi pada kegiatan operasi, semua kegiatan akan sejalan dengan strategi, menjadikan strategi sebagai kegiatan rutin bagi karyawan, menjadikan strategi sebagai suatu proses yang berkelanjutan dan dapat melakukan perubahan sistem manajemen sampai ke tingkatan eksekutif. Ada tabel.
Ketersediaan
| Call Number | Location | Available |
|---|---|---|
| T 071/04 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
| Penerbit | Jakarta: Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2004 |
|---|---|
| Edisi | - |
| Subjek | Balanced scorecard Production management |
| ISBN/ISSN | - |
| Klasifikasi | - |
| Deskripsi Fisik | x, 87 p. diagr. 28 cm. |
| Info Detail Spesifik | - |
| Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
| Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |